Mentri Wihaji Intervensi Kasus Stunting di Boyolali Lewat Program Genting
Menteri Wihaji mengunjungi keluarga berisiko stunting di Boyolali dan memberikan bantuan nutrisi melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
Boyolali, 24 Februari 2024 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bapak Wihaji, melakukan intervensi langsung terhadap kasus stunting di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Intervensi ini dilakukan melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), sebuah program yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Indonesia. Kunjungan lapangan ini dilakukan pada Senin, 24 Februari 2024, dengan fokus pada keluarga berisiko stunting.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji mengunjungi rumah-rumah keluarga yang memiliki risiko tinggi stunting. Sasaran utamanya adalah ibu hamil yang membutuhkan asupan nutrisi lebih baik. Beliau menekankan pentingnya intervensi sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting. "Keluarga berisiko stunting itu yang kira-kira dalam 1.000 hari kehidupan punya risiko stunting," jelas Menteri Wihaji.
Salah satu kasus yang dikunjungi adalah ibu hamil dengan lingkar lengan dan berat badan di bawah standar. Ibu hamil ini langsung mendapatkan intervensi berupa bantuan nutrisi sebagai bagian dari program Genting. "Ibu hamil ini lingkar lengannya kurang, berat badan kurang. Per 1 Februari kemarin sudah diintervensi melalui program nutrisi," tambah Menteri Wihaji. Bantuan ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi gizi ibu hamil dan mencegah stunting pada bayi yang dikandungnya.
Intervensi Gizi dan Dukungan Terpadu
Program Genting memberikan bantuan nutrisi berupa makanan bergizi senilai Rp15.000 per hari. Bantuan ini diberikan selama 1.000 HPK, dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. "Kami punya empat menu untuk program gerakan orang tua asuh cegah stunting, ada menu nutrisi, ada air bersih, ada rumah layak huni, dan edukasi. Karena ini butuhnya nutrisi maka kami kasih nutrisi, per hari jatahnya Rp15.000 sampai nanti 1.000 kehidupan atau (bayi usia) dua tahun. Mulai dari hamil sampai dua tahun ke depan," jelas Menteri Wihaji.
Tidak hanya bantuan nutrisi, program Genting juga mencakup akses air bersih, rumah layak huni, dan edukasi kesehatan bagi keluarga berisiko stunting. Intervensi terpadu ini bertujuan untuk mengatasi berbagai faktor yang berkontribusi terhadap stunting. Program ini juga dilengkapi dengan pemantauan berkala untuk memastikan efektivitas intervensi.
Pada tahap awal, intervensi nutrisi akan dipantau selama enam bulan ke depan. "Mulai bulan Februari sampai Agustus kami pantau betul untuk memastikan anak sehat dan ibu sehat. Itu fungsi Genting," kata Menteri Wihaji. Pemantauan ini penting untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan memberikan dampak positif dan mencegah stunting.
Penanganan Stunting dan Target Penurunan
Hingga saat ini, program Genting telah memberikan bantuan kepada sekitar 34.000 anak asuh atau keluarga berisiko stunting. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani masalah stunting di Indonesia. Menteri Wihaji menekankan pentingnya upaya pencegahan stunting sejak dini.
"Dalam pikiran saya, menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi. Kita nggak tahu nasib orang, suatu saat bisa jadi bupati, bisa jadi menteri," ujar Menteri Wihaji. Pernyataan ini menggambarkan pentingnya investasi dalam kesehatan anak untuk masa depan bangsa.
Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 21,5 persen. Artinya, dari lima balita, satu di antaranya mengalami stunting. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 18 persen pada tahun ini, sesuai dengan target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Program Genting diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mencapai target tersebut. Dengan intervensi terpadu dan pemantauan yang ketat, program ini memiliki potensi besar untuk mengurangi angka stunting di Indonesia dan memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan optimal.