MIND ID dan Vale Indonesia Reklamasi 3.791 Hektare Lahan Tambang: Upaya Lestari untuk Negeri
MIND ID dan Vale Indonesia berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan dengan mereklamasi lahan tambang seluas 3.791 hektare hingga 2024, menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia.
Jakarta, 29 April 2024 - Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID bersama PT Vale Indonesia Tbk menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dengan program reklamasi lahan tambang seluas 3.791 hektare hingga tahun 2024. Upaya ini bertujuan untuk memastikan pemanfaatan sumber daya alam berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan demi generasi mendatang. Program ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait pentingnya pembangunan berkelanjutan.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menjelaskan bahwa komitmen ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan negara. "Ini adalah komitmen kami sebagai perusahaan milik negara. Kami ingin kehadiran kami tidak hanya membawa nilai tambah ekonomi, tetapi juga memastikan kelestarian lingkungan untuk diwariskan kepada generasi mendatang," ujar Maroef dalam keterangan resminya.
Reklamasi lahan tambang yang dilakukan Vale Indonesia tidak hanya berfokus pada pemulihan lahan, tetapi juga mencakup reforestasi dan pelestarian keanekaragaman hayati. Hal ini menunjukkan upaya terpadu untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan.
Reklamasi Lahan Tambang Vale Indonesia: Sukses dan Berkelanjutan
Vale Indonesia, menurut Maroef, menjadi contoh perusahaan tambang yang konsisten dan berhasil dalam menjalankan program reklamasi dan reforestasi. Hingga 2024, Vale telah mereklamasi lahan seluas 3.791 hektare, atau sekitar 65 persen dari total lahan yang telah dibuka untuk kegiatan pertambangan. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen nyata perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, keberadaan fasilitas pengolahan nikel Vale di Sorowako tidak mengganggu keindahan Danau Matano, yang terletak hanya sekitar 7 kilometer dari lokasi operasi. Hal ini berkat adanya fasilitas pengolahan air limbah seperti Pakalangkai Wastewater Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS) yang mampu menjernihkan air hingga layak dikembalikan ke alam.
Danau Matano, yang disebut Maroef sebagai "permata berharga Sulawesi," juga berperan penting dalam operasional Vale. Danau ini menyuplai air bertekanan tinggi untuk tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yaitu Larona, Balambano, dan Karebbe, dengan total kapasitas 365 MW. Bahkan, 10,7 MW di antaranya dihibahkan ke PLN untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati: Menanam Lebih dari 80.000 Pohon Eboni
Komitmen Vale Indonesia terhadap pelestarian lingkungan juga terlihat dari upaya rehabilitasi lahan di 27 lokasi di Sulawesi dan 5 lokasi di Jawa-Bali. Upaya ini meliputi rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) untuk menjaga kualitas air dan mencegah erosi.
Di bidang pelestarian hayati, Vale menanam 40 persen pohon lokal, termasuk spesies endemik seperti eboni (Diospyros celebica), dengen (Dillenia serata), kaloju (Caralia braciata), bitti (Vitex coffasus), uru (Emerillia tsiampacca), dan agathis (Agathis celebica). Vale bahkan telah menanam lebih dari 80.000 pohon kayu hitam (eboni), menjadikannya salah satu konservasi kayu hitam terbesar di dunia.
Selain flora, Vale juga berupaya melindungi fauna di sekitar area operasinya. Program-program pelestarian ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Vale dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Maroef menutup pernyataan dengan menekankan pesan penting: "Melalui program-program ini, kami ingin menyampaikan pesan sederhana: bahwa mineral Indonesia harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat, tanpa harus mengorbankan alam dan masa depan generasi mendatang."
Program reklamasi dan pelestarian lingkungan yang dilakukan MIND ID dan Vale Indonesia ini menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan pertambangan dapat dijalankan secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Komitmen ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.