Naskah Pecenongan: Usulan Ingatan Kolektif Nasional dan Harapan Masuk Daftar Memory of the World UNESCO
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta mengusulkan Naskah Pecenongan sebagai Ingatan Kolektif Nasional, bahkan berharap masuk dalam daftar Memory of the World UNESCO, untuk melestarikan warisan budaya Betawi.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta mengusulkan Naskah Pecenongan sebagai Ingatan Kolektif Nasional. Usulan ini disampaikan pada Rabu, 14 Mei 2023, dalam kegiatan 'Penggalian Potensi Naskah Kuno Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional' di Jakarta. Naskah Pecenongan, warisan dari tokoh Muhammad Bakir dari abad ke-19 hingga ke-20, dinilai penting untuk dilestarikan karena berisi dinamika budaya dan keilmuan Batavia. Pengusulan ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan warisan dokumenter penting bagi sejarah dan jati diri bangsa, serta membuka akses universal dan permanen terhadapnya.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi Dispusip DKI Jakarta dan Perpustakaan Nasional. Kepala Dispusip DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, menjelaskan pentingnya pelestarian naskah kuno sebagai bagian dari warisan budaya Jakarta. Ia juga menekankan potensi pengakuan internasional, bahkan hingga masuk dalam daftar 'Memory of the World' (MoW) UNESCO.
Lebih jauh, Nasruddin Djoko Surjono menyatakan bahwa Jakarta sebagai kota besar memiliki kekayaan budaya yang beragam. Pelestarian dan pemanfaatan naskah kuno seperti Naskah Pecenongan menjadi kunci untuk memahami sejarah dan budaya Jakarta, sekaligus memperkaya khazanah budaya Indonesia. Dengan masuknya Naskah Pecenongan ke dalam IKON, diharapkan akan membuka jalan menuju pengakuan internasional melalui MoW UNESCO.
Naskah Pecenongan: Jendela Sejarah Batavia
Naskah Pecenongan merupakan kumpulan manuskrip berbahasa Melayu Jawi yang ditulis tangan. Naskah ini memberikan gambaran yang kaya tentang kehidupan sosial, budaya, dan intelektual di Batavia pada masa lalu. Kawasan Pecenongan, khususnya Langgar Tinggi dan Pekojan, dikenal sebagai pusat produksi karya-karya bercorak Betawi.
Isi naskah ini merefleksikan dinamika masyarakat Batavia yang multikultural. Penulisan dengan huruf Jawi menunjukkan pengaruh budaya Islam yang kuat di kawasan tersebut. Penelitian lebih lanjut terhadap Naskah Pecenongan diyakini akan memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan perkembangan budaya Betawi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari pentingnya pelestarian naskah kuno. Proses pendataan dan penyimpanan di Perpustakaan Nasional bertujuan untuk memastikan keamanan dan aksesibilitas naskah-naskah tersebut untuk generasi mendatang. Upaya ini juga selaras dengan komitmen untuk melindungi warisan budaya tak benda.
Melalui pendaftaran di Perpustakaan Nasional, naskah-naskah kuno ini terlindungi dari kerusakan dan kehilangan. Langkah ini juga memudahkan akses bagi peneliti dan masyarakat yang ingin mempelajari sejarah dan budaya Jakarta. Dengan demikian, warisan budaya ini dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan pengembangan kebudayaan.
Manfaat Masuknya Naskah Pecenongan ke dalam MoW UNESCO
Jika Naskah Pecenongan berhasil masuk dalam daftar Memory of the World UNESCO, manfaatnya akan sangat besar. Pengakuan internasional akan meningkatkan prestise Naskah Pecenongan dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Selain itu, masuknya Naskah Pecenongan ke dalam MoW UNESCO akan meningkatkan aksesibilitas naskah tersebut secara global. Lebih banyak peneliti dan masyarakat internasional dapat mengakses dan mempelajari isi naskah ini. Hal ini akan memperluas pemahaman tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Lebih penting lagi, pengakuan UNESCO akan mendorong upaya pelestarian Naskah Pecenongan secara lebih intensif. Pemerintah dan masyarakat akan lebih termotivasi untuk menjaga kelestarian naskah ini untuk generasi mendatang. Ini akan menjadi warisan berharga yang terus dijaga dan dipelihara.
Dengan demikian, usulan Naskah Pecenongan sebagai Ingatan Kolektif Nasional dan cita-cita untuk masuk dalam MoW UNESCO merupakan langkah penting dalam pelestarian warisan budaya Indonesia. Upaya ini menunjukkan komitmen untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya bangsa untuk generasi mendatang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap agar usulan ini dapat diterima dan Naskah Pecenongan dapat diakui sebagai warisan budaya dunia. Hal ini akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa.