NTT Kirim 45.670 Sapi ke Berbagai Provinsi di Indonesia
Pada tahun 2024, Nusa Tenggara Timur telah mengirimkan 45.670 ekor sapi ke berbagai wilayah di Indonesia, dengan tiga daerah penyuplai terbesar yaitu Timor Tengah Selatan, Kupang, dan Timor Tengah Utara, serta upaya peningkatan kualitas ternak terus dilak
Kupang, NTT, 18 Februari 2024 - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menorehkan prestasi dalam sektor peternakan. Dinas Peternakan Provinsi NTT mencatat angka pengiriman sapi yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 45.670 ekor sepanjang tahun 2024. Angka ini menunjukkan kontribusi NTT sebagai salah satu pemasok utama daging sapi nasional.
Ekspor Sapi NTT: Sumbangan untuk Daging Nasional
Kepala Bidang Agribisnis dan Kelembagaan Peternakan Disnak NTT, Edy Djuma, menyatakan bahwa capaian tersebut akan terus ditingkatkan. NTT diharapkan dapat semakin berperan penting dalam memenuhi kebutuhan daging nasional. Daerah-daerah penghasil sapi terbesar tersebar di Pulau Timor dan Sumba, dengan tiga kabupaten teratas sebagai penyuplai yaitu Timor Tengah Selatan (9.704 ekor), Kupang (8.394 ekor), dan Timor Tengah Utara (7.885 ekor).
Distribusi sapi dari NTT menjangkau berbagai provinsi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukkan luasnya jangkauan pasar dan peran penting NTT dalam rantai pasokan daging nasional.
Strategi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sapi
Edy Djuma menjelaskan bahwa pengiriman ternak yang diatur Disnak NTT difokuskan pada sapi potong jantan, bukan betina atau bibit. Berat rata-rata setiap ekor sapi mencapai 275 kilogram. Pihaknya berupaya meningkatkan bobot sapi agar daya jualnya semakin baik. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sapi terus dilakukan melalui berbagai program.
Salah satu strategi yang dijalankan adalah edukasi kepada peternak. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peternak dalam mengelola ternak agar pertumbuhannya optimal. Selain itu, inseminasi buatan atau kawin suntik juga diterapkan untuk memperbaiki genetik sapi dan menghasilkan bibit unggul. Penyediaan pakan ternak berkualitas juga menjadi fokus perhatian Disnak NTT.
Ekspor Ternak Lain dan Status Kesehatan Hewan
Selain sapi, NTT juga mengekspor kuda sebanyak 3.285 ekor dan kerbau sebanyak 2.698 ekor. Edy Djuma menambahkan bahwa hingga saat ini, NTT tercatat sebagai provinsi yang bebas dari penyakit mulut dan kaki (PMK). Hal ini menjadi poin penting dalam menjaga kualitas dan keamanan produk ternak NTT.
Kesimpulan
Ekspor sapi dari NTT menunjukkan potensi besar provinsi ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak, serta menjaga kesehatan hewan, NTT akan terus berperan penting dalam memenuhi kebutuhan daging nasional. Program-program edukasi dan inovasi teknologi peternakan akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.