OJK Optimistis Indonesia Tetap Tujuan Investasi Menarik Meski Ada Volatilitas
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis Indonesia tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi investor domestik dan asing, meskipun terjadi volatilitas jangka pendek, berkat pertumbuhan ekonomi yang solid dan reformasi struktural.
Jakarta, 8 Maret 2024 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan optimisme terhadap daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi, baik bagi investor domestik maupun asing. Meskipun volatilitas pasar keuangan global tak terhindarkan, OJK yakin fundamental ekonomi Indonesia yang kuat akan tetap menjadi magnet bagi investor. Pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, dan beragam peluang investasi menjanjikan menjadi dasar optimisme tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK), Inarno Djajadi, di Jakarta pada Sabtu lalu. Inarno menekankan bahwa menjaga stabilitas pasar, meningkatkan kepercayaan investor, dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan merupakan fokus utama OJK. Ia mengakui dinamika arus modal asing, baik masuk maupun keluar, sebagai bagian alami dari pasar keuangan global.
Namun, Inarno menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kokoh. Konsumsi domestik yang stabil, stabilitas sektor keuangan, serta kebijakan proaktif pemerintah dan regulator menjadi pondasi kekuatan tersebut. Kerja sama strategis antara OJK, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang.
Langkah Strategis OJK untuk Menarik Investasi
OJK, bersama dengan lembaga terkait, telah dan akan terus berupaya meningkatkan likuiditas pasar, memperkuat tata kelola perusahaan, meningkatkan transparansi, dan mempromosikan pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik. Inarno menjelaskan bahwa keputusan investasi asing dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk siklus keuangan global, dan saat ini pengaruh faktor eksternal cukup signifikan.
“Kunci untuk menjadi pilihan investasi adalah stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan. Langkah ini yang secara bersama-sama kami lakukan dengan Self-Regulatory Organization (SRO) dan pelaku pasar serta pemangku kepentingan,” jelas Inarno. OJK dan SRO juga telah melakukan asesmen dan menyiapkan opsi kebijakan untuk mewujudkan pasar modal yang stabil, terpercaya, dan melindungi investor.
Upaya peningkatan kepercayaan investor juga mencakup penguatan regulasi dan pengawasan pasar modal. OJK berkomitmen untuk menciptakan lingkungan investasi yang adil, transparan, dan efisien. Dengan demikian, diharapkan investor akan merasa aman dan nyaman untuk berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang.
Inarno menegaskan kembali optimismenya terhadap prospek pasar modal Indonesia. Ia yakin pasar modal Indonesia akan terus menawarkan peluang investasi yang menarik bagi investor asing, didukung oleh fundamental ekonomi yang solid dan perbaikan kebijakan yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Saham Asia
Sebagai informasi tambahan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (7 Maret 2024) ditutup menguat, sebesar 18,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.636,00, meski bursa saham kawasan Asia mengalami pelemahan. Meskipun demikian, dalam satu bulan terakhir IHSG tercatat turun 0,18 persen, dan dalam tiga bulan terakhir mengalami pelemahan 10,78 persen.
Data tersebut menunjukkan fluktuasi pasar yang wajar, dan OJK memandangnya sebagai bagian dari dinamika pasar global. OJK tetap optimistis bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang kuat akan mampu menahan dampak negatif dari volatilitas global dan menarik investasi jangka panjang.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, OJK berharap dapat mempertahankan kepercayaan investor dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik dan berkelanjutan di masa mendatang. Komitmen pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar menjadi kunci keberhasilan strategi ini.