OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Perempuan dan UMKM di Sumsel
OJK menggelar edukasi keuangan syariah Sicantiks di Palembang untuk memberdayakan perempuan dan pelaku UMKM sebagai agen literasi keuangan, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan waspada terhadap kejahatan digital.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar program edukasi keuangan syariah bertajuk Sahabat Ibu Cakap Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (Sicantiks) di Palembang, Sumatera Selatan pada Sabtu, 17 Mei 2024. Program ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya bagi perempuan dan pelaku UMKM. Hal ini penting karena perempuan berperan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, dan peningkatan literasi keuangan akan berdampak pada kesejahteraan keluarga. OJK memilih pendekatan edukasi dan pemberdayaan perempuan dan pelaku UMKM sebagai strategi utama untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas.
Kegiatan ini melibatkan 100 anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan dan 400 Pendamping UMKM PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara luring, serta 4.917 Pendamping UMKM PT PNM secara daring. Dengan memberdayakan mereka sebagai agen literasi, OJK berharap pengetahuan keuangan akan menyebar lebih luas di masyarakat. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Program Sicantiks juga merupakan respons terhadap maraknya kejahatan digital seperti pinjaman online ilegal (pinjol), investasi bodong, dan penipuan berbasis scam maupun deepfake AI. Dengan meningkatkan literasi keuangan, masyarakat diharapkan lebih mampu melindungi diri dari praktik-praktik keuangan yang merugikan. OJK mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk lembaga keuangan, pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan legislatif, untuk bersinergi dalam memperluas jangkauan literasi dan pelindungan konsumen.
Perempuan Berdaya, Ekonomi Sejahtera
Friderica Widyasari Dewi menyampaikan tiga hal penting dalam sambutannya: edukasi keuangan untuk perempuan, pemahaman literasi dan inklusi keuangan syariah untuk menciptakan generasi masa depan yang melek keuangan, dan sinergi serta kolaborasi antar berbagai pihak. Ia menekankan bahwa OJK tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan kolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut. Program Sicantiks ini sejalan dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang mewajibkan pelaku industri jasa keuangan untuk menjalankan kegiatan edukasi kepada masyarakat.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan, Feby Herman Deru, mengapresiasi program Sicantiks yang dinilai sangat relevan bagi ibu rumah tangga dan pelaku UMKM perempuan. Ia berharap para kader PKK dapat menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Feby juga mendorong keberlanjutan pelatihan keuangan hingga ke kabupaten dan kota di seluruh Sumatera Selatan.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, menyatakan bahwa program Sicantiks merupakan wujud nyata pelaksanaan UU P2SK. Ia mencatat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, menunjukkan keberhasilan sosialisasi yang dilakukan OJK. Keberhasilan ini ditandai dengan peningkatan literasi keuangan dari 65 persen menjadi 66 persen, dan inklusi keuangan dari 75 persen menjadi 80 persen.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Literasi Keuangan yang Berkelanjutan
Kegiatan Sicantiks dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Komisaris Independen dan Direktur Utama PT PNM, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan, dan Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK. Program ini merupakan kolaborasi antara OJK dan PT PNM, dan akan terus dilaksanakan hingga tahun 2025 di berbagai wilayah Indonesia.
OJK telah menyiapkan modul edukasi yang dapat dimanfaatkan oleh duta literasi keuangan syariah. Modul ini mencakup materi tentang keuangan syariah, pengelolaan keuangan yang bijaksana, dan kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan di era digital. Dengan demikian, diharapkan program Sicantiks dapat memberikan dampak yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Program Sicantiks ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga memberdayakan perempuan dan pelaku UMKM untuk menjadi agen perubahan dalam meningkatkan literasi keuangan di lingkungan mereka. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan kesejahteraan masyarakat.