Operasi Pasar Sukses Stabilkan Harga Pangan Selama Ramadhan 2025
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan operasi pasar berhasil menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok selama Ramadhan 2025, berkat sinergi berbagai kementerian dan lembaga.
Jakarta, 10 Maret 2025 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa operasi pasar yang dilakukan pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok selama bulan suci Ramadhan 2025. Operasi pasar ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan lainnya. Mentan menyampaikan keberhasilan ini seusai acara silaturahmi bersama Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) di Jakarta.
Mentan menjelaskan bahwa harga bahan pangan pokok jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama. Hanya harga cabai yang sedikit mengalami kenaikan, sementara komoditas lainnya berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi berbagai pihak dalam Operasi Pasar Pangan Murah dan sidak yang dilakukan secara intensif.
Stabilitas harga ini, menurut Mentan, merupakan implementasi dari perintah Presiden Prabowo untuk menjaga harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang memberatkan rakyat selama bulan Ramadhan dan seterusnya.
Sinergi Antar Kementerian dan Peran Koperasi Merah Putih
Suksesnya operasi pasar ini tidak terlepas dari kolaborasi yang solid antar kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, TNI/Polri, BUMN Pangan, dan PT Pos Indonesia. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
Mentan juga menekankan pentingnya kepatuhan pengusaha dan pedagang terhadap ketentuan HET. Ia memberikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang terlibat dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Lebih lanjut, Mentan mendukung penuh gagasan Koperasi Merah Putih sebagai solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga pangan. Dengan koperasi ini, rantai distribusi pangan diharapkan dapat dipersingkat, mengurangi peran “middleman” atau tengkulak yang selama ini menguasai rantai distribusi dan mengambil keuntungan besar. Mentan menjelaskan bahwa saat ini nilai yang dinikmati oleh tengkulak dalam rantai pangan mencapai Rp313 triliun.
Koperasi Merah Putih: Solusi Jangka Panjang
Mentan menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih akan memangkas rantai distribusi pangan dari delapan lini menjadi tiga lini, yaitu produsen, koperasi, dan konsumen. Hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan kesejahteraan petani. Dengan harga pangan yang lebih murah dan pendapatan petani yang meningkat, semua pihak akan diuntungkan, termasuk koperasi sebagai penghubung.
Dengan adanya Koperasi Merah Putih, diharapkan akan tercipta sistem yang lebih efisien dan adil bagi semua pihak. Mentan menyebut ini sebagai solusi permanen untuk ketahanan pangan Indonesia ke depan. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Ajakan kepada Alumni Perguruan Tinggi Negeri
Mentan Amran juga mengajak para alumni perguruan tinggi negeri, khususnya yang tergabung dalam HIMPUNI, untuk berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan nasional dan mendukung program-program pemerintah lainnya, termasuk program Astacita. Ia meyakini bahwa kekuatan dan keahlian alumni dari berbagai disiplin ilmu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Mentan menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi untuk mencapai tujuan tersebut. Beliau optimis bahwa dengan jumlah alumni perguruan tinggi negeri yang besar, sekitar 10 juta orang, jika mereka bergerak bersama-sama, perubahan besar dapat terwujud di Indonesia.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan ketahanan pangan nasional dapat terus ditingkatkan dan kesejahteraan petani dapat terus meningkat. Hal ini akan berkontribusi pada terwujudnya Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.