Papua Barat Bagikan 700 Bibit Pohon Gratis, Wujud Solidaritas untuk Hutan Berkelanjutan
Dinas Kehutanan Papua Barat membagikan 700 bibit pohon gratis kepada aparatur pemerintah dalam rangka Hari Bakti Rimbawan ke-42, sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Manokwari, 17 Maret 2025 - Dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-42 dengan tema "Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan", Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat membagikan 700 bibit pohon secara gratis kepada aparatur pemerintah di lingkungan provinsi. Pembagian bibit pohon ini terdiri dari bibit tanaman kehutanan dan tanaman berkayu (multipurpose tree species/MPTS). Kegiatan ini dilaksanakan di Manokwari dan direncanakan akan menjangkau enam kabupaten lainnya di Papua Barat.
Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat, Jimmy Walter Susanto, menjelaskan bahwa pembagian bibit pohon ini merupakan bagian dari gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mitigasi perubahan iklim. "Dalam rangka Hari Bakti Rimbawan tahun 2025, kami agendakan pembagian bibit gratis," kata Jimmy. Gerakan ini diharapkan dapat mendorong percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta mendukung pemulihan kualitas lingkungan hidup di Papua Barat.
Pembagian bibit pohon ini bukan hanya simbolis, tetapi merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan menanam pohon, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan hidup dan berkontribusi aktif dalam upaya pelestarian alam. "Kami ajak masyarakat mencintai lingkungan dengan menanam pohon," ujar Jimmy, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.
Gerakan Penghijauan Papua Barat
Gerakan pembagian dan penanaman bibit pohon tidak hanya terfokus di Manokwari, tetapi juga mencakup enam kabupaten lainnya di Papua Barat, yaitu Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melibatkan seluruh wilayah dalam upaya pelestarian lingkungan.
Total bibit pohon yang telah disebarluaskan ke masyarakat di tujuh kabupaten se-Papua Barat menjelang peringatan Hari Bakti Rimbawan tahun 2025 mencapai 10.200 bibit. Bibit-bibit tersebut terdiri dari berbagai jenis tanaman hutan dan tanaman kayu yang dipilih berdasarkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan di Papua Barat.
Manfaat penanaman pohon sangatlah besar. Pohon tidak hanya berfungsi sebagai penyedia oksigen, tetapi juga sebagai penyerap karbon, mengurangi efek gas rumah kaca, meredam kebisingan, dan membantu mengatasi permasalahan polusi udara. Oleh karena itu, gerakan penghijauan ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kualitas udara.
"Kami mengajak semua komponen masyarakat turut berpartisipasi menjaga kelestarian hutan," ucap Jimmy, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.
Capaian Penghijauan Tahun 2024
Pada tahun 2024, Dinas Kehutanan Papua Barat telah menorehkan prestasi yang signifikan dalam upaya penghijauan. Sebanyak 71.600 batang bibit pohon telah ditanam melalui lima program penghijauan yang tersebar di tujuh kabupaten se-Papua Barat. Program-program ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan program pelestarian lingkungan.
Keberhasilan program penghijauan ini tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Kerjasama yang sinergis ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program penghijauan di Papua Barat.
Dengan adanya program pembagian bibit pohon gratis dan capaian penanaman pohon di tahun 2024, diharapkan Papua Barat dapat terus menjaga kelestarian hutan dan lingkungannya untuk generasi mendatang. Upaya ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dan masyarakat Papua Barat dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan hidup.
Melalui berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan akan terus meningkat, sehingga hutan di Papua Barat tetap lestari dan memberikan manfaat bagi seluruh kehidupan.