Pasokan BBM dan LPG di Pontianak Aman Jelang Lebaran 2025
Wakil Menteri ESDM memastikan pasokan BBM dan LPG di Pontianak aman dan tercukupi selama periode mudik Lebaran 2025, dengan stok tambahan 10-20 persen.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Pontianak, Kalimantan Barat, aman dan andal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. Peninjauan langsung ke sejumlah fasilitas energi di Pontianak, Kamis lalu, dilakukan bersama Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Patra Niaga, Mia Krishna Anggraini, untuk memastikan hal tersebut.
Kunjungan tersebut meliputi Integrated Terminal Pontianak, SPBE Pesona Asia Gas, dan sejumlah SPBU. Wamen ESDM menekankan bahwa stok BBM lebih dari cukup, bahkan telah ditambah 10-20 persen sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran perayaan Idul Fitri bagi masyarakat Pontianak.
Selain mengecek ketersediaan stok, Wamen Yuliot juga memastikan kualitas BBM yang dijual di SPBU sesuai standar. Ia juga mengecek akurasi takaran pada nozzle SPBU untuk memastikan pelayanan optimal kepada konsumen. "Kami memastikan bahwa kualitas BBM sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, kami juga mengecek kesesuaian takaran dari nozzle SPBU untuk memastikan pelayanan optimal bagi masyarakat," ujar Wamen Yuliot dalam keterangannya.
Pasokan Energi Terjaga di Kalimantan
Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, sebagai bagian dari Satgas Ramadhan dan Idul Fitri, telah bersiap dengan menyiagakan seluruh infrastruktur energi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode Lebaran. Mia Krishna Anggraini menjelaskan kesiapan tersebut mencakup berbagai fasilitas, termasuk terminal BBM, terminal LPG, depot pengisian pesawat udara (DPPU), SPBU, Pertashop, agen LPG, pangkalan LPG, SPBE, dan agen minyak tanah di seluruh Kalimantan.
Pertamina juga menyiapkan layanan tambahan di jalur-jalur potensial, seperti jalan tol, tempat wisata, dan jalur lintas utama. Fasilitas tambahan ini meliputi SPBU yang beroperasi 24 jam, agen LPG, titik layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, kendaraan pendukung, dan unit Serambi MyPertamina. Semua ini dirancang untuk memastikan layanan tetap optimal dan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan nyaman.
Jumlah fasilitas yang disiapkan cukup signifikan. Tercatat ada 17 terminal BBM, 3 terminal LPG, 11 DPPU, 762 SPBU, 546 Pertashop, 515 agen LPG, 16.154 pangkalan LPG, 47 SPBE, dan 17 agen minyak tanah yang disiagakan di seluruh Kalimantan. Selain itu, terdapat 90 SPBU yang beroperasi 24 jam, 246 agen LPG, 1 titik layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, 4 unit motorist, 2 unit mobil tangki standby, dan 3 unit Serambi MyPertamina yang siap melayani masyarakat.
Kesiapan Kelistrikan
Dalam kunjungannya, Wamen Yuliot juga mengecek keandalan pasokan kelistrikan di Pontianak. Meskipun detail pengecekan kelistrikan tidak dijelaskan secara rinci, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh kebutuhan energi masyarakat terpenuhi selama periode Lebaran. Kesiapan pasokan listrik sama pentingnya dengan ketersediaan BBM dan LPG untuk kenyamanan masyarakat selama perayaan Idul Fitri.
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dan Pertamina menunjukkan kesiapan yang matang dalam menghadapi lonjakan permintaan energi selama Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan adanya penambahan stok dan penyiagaan infrastruktur, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir akan kekurangan BBM dan LPG.
Persiapan yang komprehensif ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan Pertamina untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya selama periode-periode penting seperti Lebaran. Ketersediaan energi yang cukup dan andal merupakan faktor penting dalam menunjang kelancaran berbagai aktivitas masyarakat.
Dengan memastikan pasokan BBM dan LPG aman dan andal, pemerintah berharap masyarakat dapat fokus pada perayaan Idul Fitri bersama keluarga dan sanak saudara tanpa terbebani oleh kekhawatiran akan ketersediaan energi.