Pejabat NTB Terancam Terseret Kasus Korupsi NCC Rp15,2 Miliar
Kejati NTB mengindikasikan keterlibatan pejabat daerah dalam kasus korupsi pengelolaan aset Pemprov NTB untuk pembangunan NTB City Center (NCC) senilai Rp15,2 miliar, dengan satu tersangka telah ditetapkan dan potensi tersangka baru dari kalangan birokrat
Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kejati NTB) mengungkap potensi tersangka baru dalam kasus korupsi pengelolaan aset pemerintah untuk pembangunan gedung NTB City Center (NCC) di Mataram. Tersangka baru ini diduga berasal dari kalangan pejabat daerah. Pengungkapan ini disampaikan langsung oleh Plt. Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Elly Rahmawati, pada 30 Januari 2024.
Elly Rahmawati menyatakan bahwa penyidik tengah menyelidiki keterlibatan pejabat daerah dalam kasus ini. Ia memastikan penetapan tersangka baru akan diumumkan setelah pemeriksaan tambahan terhadap sejumlah saksi selesai dilakukan. Pemeriksaan tambahan ini melibatkan beberapa tokoh penting, termasuk Direktur PT Lombok Plaza, Lalu Zulkifli, dan mantan Sekretaris Daerah NTB, Rosiady Husaenie Sayuti. Sayangnya, saksi M. Nur telah meninggal dunia sebelum pemeriksaan tambahan dapat dilakukan.
Proses hukum ini bergulir setelah sebelumnya satu tersangka telah ditetapkan, yaitu DS, Direktur PT Lombok Plaza periode 2012-2016. Kasus korupsi NCC ini telah menimbulkan kerugian negara senilai Rp15,2 miliar, berdasarkan hasil audit akuntan publik.
Kerugian negara tersebut terjadi selama periode kerja sama antara PT Lombok Plaza dan Pemprov NTB (2012-2016), di mana PT Lombok Plaza ditunjuk sebagai pengelola aset. Namun, kerja sama tersebut tidak berjalan sesuai perjanjian yang disepakati pada tahun 2012. PT Lombok Plaza terbukti lalai dalam menjalankan kewajibannya.
Kegagalan PT Lombok Plaza dalam menjalankan kewajibannya terlihat dari dua hal utama: pertama, gagal membangun gedung NCC; dan kedua, gagal menyetorkan kompensasi pembayaran kepada Pemprov NTB. Hal inilah yang menjadi dasar penetapan tersangka awal dan menjadi fokus penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap potensi keterlibatan pejabat daerah lainnya.
Kejati NTB kini tengah fokus pada penyelesaian pemeriksaan saksi tambahan. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi penentu penetapan tersangka baru dari kalangan pejabat daerah. Proses hukum akan terus berjalan untuk memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas kerugian negara yang signifikan ini.
Kasus korupsi NCC ini menjadi sorotan publik karena melibatkan kerugian negara yang cukup besar dan berpotensi melibatkan pejabat daerah. Kejati NTB diharapkan mampu mengungkap seluruh pihak yang terlibat dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.