Pemerintah RI Ajak Umat Beragam Agama Rawat Perbedaan di Hari Raya Vesak

Menteri Agama dan Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk merayakan keberagaman dalam rangka Hari Raya Vesak, menekankan pentingnya persatuan dan kedamaian.

Perayaan Hari Raya Vesak di Indonesia tahun ini diwarnai dengan seruan persatuan dan penghargaan atas keberagaman. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam sambutannya di Pusat Peribadatan Buddha Indonesia pada Senin, 12 Mei 2023, menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan pesan melalui media sosial.

Menteri Umar menyampaikan pesan yang sangat inspiratif, "Perbedaan kita adalah sebuah lukisan dari Tuhan Yang Maha Esa. Jangan dirusak. Perbedaan kita adalah berkah. Mari kita jaga. Perbedaan kita adalah kekuatan Indonesia; mari kita lestarikan." Beliau juga menambahkan bahwa keberagaman merupakan karakteristik kemanusiaan yang harus dihargai dan dirayakan. Pernyataan ini selaras dengan semangat persatuan dan toleransi yang selama ini menjadi ciri khas Indonesia.

Perayaan Vesak di Indonesia bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga tokoh agama, dalam kegiatan peringatan Hari Raya Vesak. Semangat kebersamaan dan saling menghormati antarumat beragama menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan dan kedamaian di Indonesia.

Peringatan Hari Raya Vesak di Pusat Peribadatan Buddha Indonesia, Ekayana Arama Temple, dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kebaikan, persaudaraan, dan komitmen terhadap perdamaian di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Nasional Hari Raya Vesak, Andrie Wongso. Perayaan ini menjadi simbol persatuan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto, melalui akun Instagram resminya, @presidenrepublikindonesia, turut menyampaikan harapannya agar Hari Raya Vesak membawa kedamaian, kebijaksanaan, dan kasih sayang bagi seluruh umat Buddha di Indonesia. Beliau juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat persaudaraan dan mempromosikan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kasih sayang dan ketulusan.

Tidak hanya itu, Menteri Umar juga mendorong umat Buddha untuk menyebarkan energi positif kepada semua makhluk hidup, sesuai dengan ajaran Buddha. "Bukan hanya untuk manusia, tetapi juga pohon, batu, air, langit, dan semua," katanya. Pesan ini selaras dengan semangat 'Rahmatan lil'alamin' (rahmat bagi seluruh alam) yang dianut oleh mayoritas umat Islam di Indonesia, menunjukkan adanya kesamaan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Puncak perayaan Hari Raya Vesak tahun ini dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Perayaan tersebut diawali dengan prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, yang diakhiri dengan pradaksina, ritual berjalan mengelilingi candi untuk kontemplasi spiritual. Acara ini menjadi simbol penting dari perayaan keagamaan yang sarat makna spiritual dan kearifan lokal.

Prosesinya sendiri menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Vesak di Borobudur. Rute perjalanan yang dilalui menyimpan nilai historis dan spiritual yang mendalam bagi umat Buddha. Pradaksina, sebagai ritual penutup, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk merenungkan ajaran Buddha dan meningkatkan spiritualitas mereka.

Secara keseluruhan, perayaan Hari Raya Vesak tahun ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Pesan persatuan, kedamaian, dan toleransi yang disampaikan oleh pemerintah dan tokoh agama menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus membangun bangsa yang harmonis dan damai.

Dengan adanya perayaan yang khidmat dan penuh makna ini diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia. Semoga semangat Vesak dapat terus menginspirasi kita semua untuk hidup rukun dan damai.