Pemkab Batang Alokasikan Rp10 Miliar untuk Proyek Infrastruktur Jembatan dan Jalan di 2025
Pemkab Batang mengalokasikan Rp10 miliar dari APBD 2025 untuk proyek infrastruktur jembatan dan jalan, dengan beberapa proyek menunjukkan kemajuan signifikan.
Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk proyek peningkatan infrastruktur jembatan dan jalan. Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 ini dialokasikan untuk enam proyek pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek ini meliputi rehabilitasi jalan, pembangunan talud, rekonstruksi jembatan, dan penataan trotoar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Triossy Juniarto, menyatakan bahwa pembangunan enam proyek infrastruktur jalan dan jembatan saat ini sedang dalam tahap pengerjaan dengan realisasi fisik yang bervariasi. Pihaknya terus memantau perkembangan proyek-proyek strategis tersebut agar pembangunannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Triossy menambahkan bahwa sebagian besar proyek berjalan sesuai rencana, meskipun ada beberapa proyek yang mengalami deviasi, baik positif maupun negatif. Pemkab Batang berkomitmen untuk memastikan seluruh proyek selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Proyek Rehabilitasi Jalan Pasekaran-Menguneng Lampaui Target
Salah satu proyek yang menunjukkan perkembangan signifikan adalah rehabilitasi ruas jalan Pasekaran-Menguneng di Kecamatan Batang. Hingga 9 Mei 2025, realisasi proyek ini mencapai 27,22 persen, melampaui target rencana sebesar 5,67 persen. Proyek senilai Rp779,41 juta ini memiliki deviasi positif 21,55 persen dan dijadwalkan selesai pada 15 Juli 2025.
Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan, Endro Suryono, menjelaskan bahwa percepatan pengerjaan proyek ini menunjukkan komitmen kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Material dan peralatan yang memadai serta koordinasi yang baik antara tim proyek menjadi kunci keberhasilan ini.
Selain itu, proyek pembangunan talud jalan Krengseng-Sidorejo di Kecamatan Gringsing dengan nilai kontrak Rp1,19 miliar juga menunjukkan kemajuan positif. Realisasi proyek ini mencapai 14,50 persen dengan deviasi positif 6,86 persen dari target awal 7,64 persen.
Proyek Penataan Trotoar Jalan Yos Sudarso Alami Keterlambatan
Meskipun banyak proyek berjalan sesuai rencana, beberapa proyek mengalami keterlambatan dari target awal. Salah satunya adalah proyek penataan trotoar Jalan Yos Sudarso di Kecamatan Batang yang mengalami deviasi negatif sebesar 6,23 persen. Realisasi fisik baru mencapai 4,39 persen dari target 10,62 persen.
Triossy Juniarto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan kontraktor untuk mempercepat pengerjaan agar bisa mengejar ketertinggalan. Beberapa kendala teknis di lapangan menjadi penyebab keterlambatan ini, namun Pemkab Batang terus berupaya mencari solusi terbaik agar proyek dapat segera diselesaikan.
Beberapa proyek lainnya seperti proyek rekonstruksi jembatan yang meliputi Jembatan Pasar Warungasem dan Jembatan Lawang Aji Kecamatan Kandeman juga menunjukkan progres di atas target. Jembatan Pasar Warungasem dengan nilai kontrak Rp783,76 juta telah mencapai realisasi 3,57 persen dari target 0,32 persen, sedangkan Jembatan Lawang Aji dengan nilai kontrak Rp4,3 miliar telah mencapai realisasi 1,554 persen dari target 0,028 persen.
"Jembatan Pasar Warungasem ditargetkan selesai September 2025 sedangkan Jembatan Lawang Aji pada Oktober 2025," kata Triossy.
Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan pengawasan yang ketat, Pemkab Batang berharap proyek-proyek infrastruktur ini dapat meningkatkan konektivitas, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.