Pemkab Buleleng Intensifkan Vaksinasi Rabies: 80 Ribu Anjing Jadi Target
Dinas Pertanian Buleleng gencar melakukan vaksinasi rabies massal dan membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira) untuk menekan angka kasus rabies di Bali Utara, dengan populasi anjing lebih dari 80 ribu ekor.
Kabupaten Buleleng, Bali, tengah gencar memberantas penyakit rabies. Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Rabu (12/3), melaporkan intensifikasi vaksinasi rabies sebagai upaya menekan angka kasus di wilayah Bali Utara. Lebih dari 80 ribu anjing diperkirakan menjadi populasi hewan penular rabies (HPR) di daerah tersebut, sehingga vaksinasi massal dan pengawasan ketat menjadi fokus utama.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Buleleng, Made Suparma, menjelaskan strategi pengendalian rabies yang diterapkan. "Selain program vaksinasi, kehadiran Tim Siaga Rabies (Tisira) di desa-desa menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan penyakit mematikan ini," ujarnya. Tisira berperan penting dalam pemantauan, edukasi masyarakat, dan mendukung efektivitas program vaksinasi.
Vaksinasi rabies di Buleleng juga mendapat dukungan dari peraturan adat di sejumlah desa. Aturan tersebut membatasi jumlah anjing per rumah tangga dan menganjurkan pemeliharaan anjing jantan untuk mengendalikan populasi anjing liar. Langkah ini terbukti efektif mengurangi jumlah anjing yang berkeliaran bebas dan berpotensi menularkan rabies.
Strategi Pemberantasan Rabies di Buleleng
Beberapa desa di Buleleng telah menerapkan aturan lokal untuk membatasi jumlah anjing yang dipelihara per rumah tangga, bahkan ada yang hanya mengizinkan pemeliharaan anjing jantan. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran rabies. Tisira aktif mensosialisasikan pentingnya vaksinasi rabies dan cara pemeliharaan anjing yang bertanggung jawab.
Saat ini, Distan Buleleng telah menyiapkan 10.000 vial vaksin rabies. Namun, program vaksinasi akan digencarkan kembali setelah Hari Raya Idul Fitri, karena saat ini tenaga medis hewan difokuskan pada vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Suparma menekankan pentingnya vaksinasi rabies sebagai langkah pencegahan utama, karena rabies hingga kini belum ditemukan obatnya. "Rabies tidak bisa disembuhkan, jadi pencegahan adalah kunci utama. Kami mengimbau masyarakat untuk rutin memvaksinasi anjingnya dan tidak membiarkannya lepas tanpa kontrol. Peran Tisira di desa-desa sangat membantu dalam mengedukasi warga tentang pentingnya hal ini," tegasnya.
Peran Tim Siaga Rabies (Tisira)
Tim Siaga Rabies (Tisira) memiliki peran krusial dalam strategi pengendalian rabies di Buleleng. Mereka tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga aktif mensosialisasikan pentingnya vaksinasi dan pemeliharaan anjing yang bertanggung jawab kepada masyarakat. Keberadaan Tisira sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap program vaksinasi.
Sosialisasi yang dilakukan Tisira mencakup edukasi tentang cara mencegah penularan rabies, tanda-tanda rabies pada hewan, dan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi gigitan hewan yang dicurigai terkena rabies. Edukasi ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan melindungi masyarakat.
Kerja sama Tisira dengan pemerintah desa juga sangat efektif dalam menjangkau masyarakat di tingkat akar rumput. Dengan demikian, program vaksinasi dan sosialisasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Buleleng.
Upaya Pencegahan Rabies ke Depan
Ke depan, Dinas Pertanian Buleleng berencana meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi yang lebih masif dan memperkuat kerja sama dengan desa-desa. Vaksinasi rutin dan pengawasan ketat terhadap populasi anjing akan terus dilakukan. Suparma berharap sinergi antara pemerintah, Tisira, dan partisipasi aktif masyarakat dapat menekan angka kasus rabies di Buleleng.
Dengan langkah-langkah komprehensif ini, diharapkan kasus rabies di Kabupaten Buleleng dapat ditekan secara signifikan. Partisipasi aktif masyarakat dalam program vaksinasi dan penerapan aturan lokal menjadi kunci keberhasilan upaya pencegahan ini. Kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi dan pemeliharaan anjing yang bertanggung jawab sangat penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan bersama.