Pemkab Madiun Bangun Sanitasi Sehat di 473 Titik, Sasar Desa dengan Angka Stunting Tinggi
Pemkab Madiun menyalurkan bantuan pembangunan sanitasi sehat berupa 473 unit septic tank di 10 kecamatan, guna menurunkan angka stunting dan meningkatkan akses sanitasi layak.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, telah menyalurkan bantuan pembangunan sanitasi sehat berupa sistem pengelolaan air limbah domestik setempat (SPALD-S) di 473 titik di 10 kecamatan. Bantuan ini berupa 473 unit septic tank, sebuah langkah besar dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka stunting.
Program ini merupakan bagian dari misi pasangan Bupati-Wakil Bupati Madiun untuk membangun infrastruktur yang merata dan berkeadilan. Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menekankan pentingnya sanitasi sebagai bagian dari infrastruktur, tidak hanya jalan raya. "Infrastruktur itu bukan hanya soal jalan, tapi juga sanitasi. Kita ingin program ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, yakni mendukung masyarakat agar lebih sehat dan mandiri," ujarnya saat penyerahan bantuan di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng.
Penyaluran bantuan ini diprioritaskan untuk desa-desa dengan angka stunting tinggi, warga berpenghasilan rendah, dan masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi layak. Program SPALD-S merupakan program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Madiun setelah dilantik, dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler untuk wilayah pedesaan.
Sasar Wilayah Pedesaan dan Perkotaan
Dari total 473 unit bantuan, sebanyak 360 unit ditujukan untuk rumah tangga di wilayah perdesaan, sementara 113 unit lainnya dialokasikan untuk wilayah perkotaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun, Gunawi, menjelaskan bahwa pembangunan SPALD-S ini berupa dana hibah untuk pembangunan satu bilik septic tank dan resapan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi layak di Kabupaten Madiun. Pada akhir 2024, akses sanitasi layak di Kabupaten Madiun mencapai 87,6 persen atau 161.744 rumah tangga dari total 184.469 rumah tangga. Namun, masih ada 12,4 persen atau 22.725 rumah tangga yang belum memiliki akses sanitasi limbah domestik layak.
Pemkab Madiun menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. "Kita masih punya pekerjaan rumah banyak. Ke depannya masih ada 22 ribu rumah tangga lagi, maka pemerintah hadir untuk melakukan intervensi. Harapannya dalam lima tahun ke depan semua rumah tangga yang kondisi sanitasinya belum layak bisa mengakses sanitasi layak dan sehat," kata Gunawi.
Dukungan Berbagai Pihak
Penyerahan bantuan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Madiun, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Madiun, Kepala Bapperida Kabupaten Madiun, Kepala BPKAD Kabupaten Madiun, OPD terkait, Muspika Pilangkenceng, para camat dan kepala desa penerima hibah, tokoh masyarakat, serta warga penerima manfaat. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan sanitasi yang layak dan sehat di Kabupaten Madiun.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan tersedianya akses sanitasi yang layak, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif.
Rincian Bantuan:
- Total bantuan: 473 unit septic tank
- Wilayah perdesaan: 360 unit
- Wilayah perkotaan: 113 unit
- Sumber dana: Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler
Dengan adanya program ini, diharapkan Kabupaten Madiun dapat semakin mendekati target 100 persen akses sanitasi layak dan sehat untuk seluruh warganya dalam beberapa tahun ke depan.