Pemkab Madiun Tekan Inflasi Lewat Gerakan Pasar Murah Jelang Ramadhan
Pemerintah Kabupaten Madiun gencar menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) untuk menekan inflasi dan membantu masyarakat menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri dengan menyediakan sembako murah.
Madiun, 20 Februari 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mengambil langkah proaktif dalam menghadapi potensi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Pemkab Madiun secara intensif menjalankan Gerakan Pasar Murah (GPM) sebagai upaya menekan laju inflasi di daerah.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun. GPM dilaksanakan secara masif di berbagai wilayah Kabupaten Madiun untuk memastikan akses masyarakat terhadap bahan pangan tetap terjangkau. Langkah ini dinilai krusial mengingat tingginya kebutuhan bahan pangan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
"GPM ini merupakan inisiasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun yang masif dilaksanakan sebagai upaya menekan laju inflasi daerah, utamanya saat Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah," jelas Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli Muda, DKPP Kabupaten Madiun, Dewi Sariani Harahap.
Gerakan Pasar Murah di Desa Sumberejo
Salah satu lokasi pelaksanaan GPM adalah Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun. Program ini direncanakan akan bergulir ke berbagai daerah di Kabupaten Madiun secara bergiliran untuk menjangkau masyarakat luas. Dalam GPM, sejumlah komoditas pangan dijual dengan harga jauh lebih murah daripada harga pasar.
Hal ini dimungkinkan berkat subsidi yang diberikan oleh Pemkab Madiun. "Pada kegiatan ini kami memberikan intervensi, sehingga ada selisih dengan harga jual di pasar kisaran Rp3.000 per kilogram, bahkan ada yang lebih untuk beberapa komoditas. Harapannya meningkatkan daya beli masyarakat dan menurunkan harga," terang Dewi Sariani Harahap.
Beberapa komoditas yang menjadi fokus GPM antara lain beras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng. Sebagai contoh, harga telur ayam yang mencapai Rp27.500 per kilogram di pasaran, dijual dengan harga Rp22.000 per kilogram dalam GPM. Meskipun demikian, GPM tidak menyediakan Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) karena kebijakan Bapanas yang menggunakan beras penggilingan dengan harga Rp55.000 per kemasan 5 kilogram.
Jadwal dan Sasaran GPM
Dewi menambahkan bahwa Gerakan Pasar Murah akan dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam sebulan, dengan lokasi yang berbeda-beda di seluruh wilayah Kabupaten Madiun. Tujuannya adalah untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memastikan ketersediaan sembako dengan harga terjangkau.
"Semoga bisa menjangkau kebutuhan masyarakat, dan tentunya tepat sasaran menyediakan sembako dengan harga terjangkau," harapnya. Program ini mendapat sambutan positif dari warga yang merasakan manfaatnya dalam meringankan beban pengeluaran rumah tangga.
Kegiatan pasar murah ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Madiun. Warga merasa terbantu dengan adanya program ini karena dapat membeli bahan pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini menunjukkan keberhasilan Pemkab Madiun dalam meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri.