Pemkab Probolinggo Tertibkan Loket Wisata Gunung Bromo: Cegah Kebocoran Tiket Selama Libur Panjang
Selama libur panjang akhir pekan, Pemkab Probolinggo menertibkan loket masuk Gunung Bromo untuk mencegah kebocoran tiket dan memaksimalkan pemeriksaan wisatawan, melibatkan berbagai pihak demi kenyamanan dan keamanan pengunjung.
Libur panjang akhir pekan kemarin, yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, ternyata berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan di Gunung Bromo. Hal ini mendorong Pemkab Probolinggo untuk melakukan penertiban di loket-loket masuk kawasan wisata tersebut.
"Selama empat hari terakhir, kami gencar menata dan menertibkan loket pintu masuk kawasan Bromo, khususnya di wilayah Kabupaten Probolinggo," jelas Heri Mulyadi dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo, Senin lalu.
Langkah tegas ini bertujuan untuk meminimalisir kebocoran pendapatan dari tiket masuk. Dengan membenahi sistem penjualan tiket, diharapkan pengelolaan kawasan wisata Bromo dapat lebih optimal.
"Peningkatan volume kendaraan yang signifikan selama libur panjang menjadi tantangan tersendiri. Lonjakan kendaraan terjadi tidak hanya di pintu masuk Probolinggo, tetapi di semua pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)," tambah Heri.
Salah satu masalah yang dihadapi adalah praktik beberapa jasa angkutan wisata yang baru membeli tiket setelah selesai berwisata. Praktik ini jelas berpotensi merugikan pengelola wisata dan menyebabkan kebocoran pendapatan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkab Probolinggo menggandeng berbagai pihak. Kerja sama ini melibatkan tokoh masyarakat Tengger, Forkopimka Sukapura, pelaku wisata, kepala desa, dan perangkat Desa Ngadisari. Kerja sama tersebut dinilai penting untuk memastikan penertiban berjalan efektif.
Penertiban ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih tertib dan terorganisir. Apresiasi diberikan kepada para pelaku wisata yang telah mendukung regulasi yang ada. Pemkab Probolinggo berkomitmen penuh dalam pengembangan kawasan wisata Bromo sebagai program unggulan.
"Pengembangan kawasan wisata Bromo merupakan salah satu program unggulan pemerintah daerah. Kami berkomitmen untuk meningkatkan daya tarik wisata dan kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar Heri. Ia berharap dukungan semua pihak, termasuk pelaku wisata, untuk mewujudkan kawasan wisata Bromo yang nyaman, aman, dan dinikmati semua orang.
Data dari Balai Besar TNBTS menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan cukup tinggi. Selama tiga hari, sejak Sabtu (25/1) hingga Senin (27/1), tercatat sebanyak 14.873 wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi Gunung Bromo.