Pemkot Bandarlampung Rehabilitasi 31 Titik Talud dan Bronjong Pascabanjir
Pemerintah Kota Bandarlampung gencar memperbaiki talud dan bronjong di 31 titik di 20 kecamatan untuk mencegah banjir susulan setelah bencana banjir yang baru saja terjadi.
Banjir yang baru-baru ini melanda Kota Bandarlampung mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, terutama pada talud dan bronjong di berbagai titik sungai. Sebagai respon cepat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung langsung bergerak melakukan rehabilitasi besar-besaran untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang. Pembangunan kembali infrastruktur penahan tanah ini dilakukan di 31 titik di 20 kecamatan, menandakan skala kerusakan yang cukup luas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandarlampung, Dedi Sutioso, menjelaskan bahwa proyek rehabilitasi ini meliputi perbaikan talud dan bronjong yang rusak akibat banjir. Tidak hanya itu, Pemkot juga melaksanakan normalisasi sungai di titik-titik tersebut sebagai upaya pencegahan banjir. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandarlampung untuk mengatasi masalah banjir secara komprehensif, bukan hanya bersifat sementara.
Langkah cepat ini merupakan instruksi langsung dari Wali Kota Bandarlampung. "Wali Kota Bandarlampung meminta kami untuk melakukan normalisasi sungai guna antisipasi banjir. Jadi setiap hari tim kami jalan menyusuri sungai-sungai dan saluran drainase bila ada yang rusak segera diperbaiki," ungkap Dedi Sutioso. Pernyataan ini menegaskan keseriusan Pemkot dalam menangani masalah infrastruktur dan keselamatan warga Bandarlampung.
Rehabilitasi Tersebar di Berbagai Kecamatan
Sebaran titik rehabilitasi talud dan bronjong cukup merata di berbagai kecamatan. Di Kecamatan Panjang, misalnya, terdapat 12 titik yang membutuhkan perbaikan. Sementara itu, Kecamatan Teluk Betung Timur menjadi lokasi perbaikan drainase sebanyak sembilan titik. Di Kecamatan Tanjung Senang, terdapat dua titik perbaikan talud, dan dua titik lainnya di Kecamatan Teluk Betung Selatan untuk perbaikan bronjong sungai Way Belau.
Pemkot juga melakukan perbaikan talud di Kecamatan Teluk Betung Barat (satu titik) dan di sungai Kuala Kecamatan Bumi Waras (lima titik). Distribusi pekerjaan yang merata ini menunjukkan upaya Pemkot untuk menangani kerusakan infrastruktur secara menyeluruh di berbagai wilayah Kota Bandarlampung. Hal ini juga menunjukan kesiapan Pemkot dalam menghadapi potensi bencana banjir di masa yang akan datang.
Selain fokus pada perbaikan talud dan bronjong, Pemkot juga memperhatikan aspek lain yang dapat memicu banjir. Normalisasi sungai menjadi bagian penting dari upaya ini. Dengan membersihkan sungai dari sampah dan sedimentasi, diharapkan aliran air dapat berjalan lancar dan meminimalisir risiko genangan air.
Perbaikan Gorong-gorong di Jalan Sultan Haji
Tidak hanya fokus pada rehabilitasi talud dan bronjong, Pemkot Bandarlampung juga tengah mengerjakan perbaikan gorong-gorong di Jalan Sultan Haji. Gorong-gorong yang dipasang memiliki diameter 1 meter, dan pengerjaannya sedang berlangsung. Perbaikan gorong-gorong ini merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan mencegah genangan air di jalan raya.
Pemasangan gorong-gorong dengan diameter 1 meter menunjukkan keseriusan Pemkot dalam menangani masalah drainase. Ukuran gorong-gorong yang besar diharapkan mampu menampung debit air yang cukup tinggi, sehingga dapat mencegah terjadinya genangan air, terutama saat musim hujan.
Proyek rehabilitasi ini diharapkan dapat meminimalisir risiko banjir di masa mendatang dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan warga Bandarlampung. Pemkot Bandarlampung berkomitmen untuk terus memantau dan memperbaiki infrastruktur penanggulangan banjir agar kota tetap aman dan terhindar dari bencana serupa.
Dengan adanya perbaikan infrastruktur ini, diharapkan Kota Bandarlampung dapat lebih siap menghadapi musim hujan dan mengurangi potensi bencana banjir di masa mendatang. Langkah Pemkot ini patut diapresiasi sebagai bentuk respon cepat dan komitmen untuk melindungi warganya.