Pemkot Banjarmasin Gelar Workshop Pantun Banjar: Regenerasi Budaya di Era Digital
Pemerintah Kota Banjarmasin menyelenggarakan workshop berpantun Bahasa Banjar untuk melestarikan warisan budaya dan menciptakan regenerasi penerus di tengah era digital.
Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengambil langkah konkret untuk melestarikan seni pantun Banjar, sebuah warisan budaya lisan yang kaya makna. Upaya ini diwujudkan melalui sebuah workshop berpantun Bahasa Banjar antargenerasi yang digelar baru-baru ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kepunahan seni pantun Banjar dan menumbuhkan apresiasi di kalangan generasi muda, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas antusiasme peserta, terutama para generasi muda yang berpartisipasi. Workshop bertema 'Menjaga dan melestarikan warisan budaya Banjar antargenerasi' ini menghadirkan narasumber berpengalaman dari berbagai latar belakang, termasuk pekerja seni dan pengamat budaya di Banjarmasin. Kehadiran para ahli ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang komprehensif kepada para peserta.
Menurut Wali Kota Yamin, seni pantun Banjar bukan sekadar rangkaian kata yang indah, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan petuah kehidupan sehari-hari. Pantun Banjar telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Banjar dalam mengekspresikan perasaan, memberikan nasihat, dan mempererat tali silaturahmi. Namun, di era digital saat ini, keberadaan seni pantun Banjar terancam tergerus oleh arus modernisasi dan kecenderungan masyarakat terhadap media sosial.
Melestarikan Warisan Budaya Banjar di Era Digital
Workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang seni pantun Banjar kepada generasi muda. Para peserta diajak untuk tidak hanya mempelajari teknik berpantun, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Para narasumber juga berbagi kiat-kiat untuk berkreasi dan berinovasi dalam berpantun, agar seni ini tetap relevan dan menarik bagi generasi muda di era digital.
Salah satu fokus utama workshop adalah bagaimana mengadaptasi seni pantun Banjar ke dalam bentuk-bentuk yang lebih kekinian dan kreatif. Para peserta didorong untuk mengeksplorasi berbagai media dan platform digital untuk menyebarkan dan mempromosikan seni pantun Banjar kepada khalayak yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan minat generasi muda terhadap warisan budaya mereka sendiri.
Wali Kota Yamin menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan seni pantun Banjar. Beliau berharap workshop ini dapat memberikan pengalaman berharga dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya agar tidak hilang ditelan zaman. Lebih lanjut, beliau juga berharap para peserta dapat menjadi mitra strategis pemerintah Kota Banjarmasin dalam mewujudkan visi Banjarmasin Maju dan Sejahtera.
Harapan Pemkot Banjarmasin
Pemkot Banjarmasin berharap workshop ini menjadi langkah awal yang efektif dalam upaya pelestarian seni pantun Banjar. Dengan melibatkan generasi muda secara aktif, diharapkan seni pantun Banjar dapat terus hidup dan berkembang, bahkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya daerah.
Melalui program-program seperti ini, Pemkot Banjarmasin ingin memastikan bahwa warisan budaya tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjaga keanekaragaman budaya Indonesia dan memperkuat identitas nasional.
Dengan demikian, workshop berpantun Bahasa Banjar ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah strategis untuk menjaga kelangsungan seni pantun Banjar dan memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. Pemkot Banjarmasin berharap agar semangat pelestarian budaya ini dapat terus berlanjut dan mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
"Jadi saya kira ini adalah salah satu langkah konkrit yang diambil oleh Pemkot, karena kita tahu seni pantun ini perlu kita lestarikan dari generasi ke generasi, tujuannya agar pemuda-pemudi di Kota Banjarmasin tetap menjaga warisan budaya urang Banjar yang selalu suka seni pantun," ujar Wali Kota Yamin.