Pemkot Jambi Fasilitasi 697 Pedagang di Pasar Bedug Ramadhan
Pemerintah Kota Jambi memfasilitasi 697 pedagang untuk berjualan di tiga lokasi Pasar Bedug selama Ramadhan, bertujuan memulihkan ekonomi dan melestarikan tradisi lokal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi telah memfasilitasi sebanyak 697 pedagang untuk menjajakan dagangannya di Pasar Bedug selama bulan Ramadhan 1446 H. Pasar Bedug ini tersebar di tiga lokasi di kawasan Pasar Kota Jambi, yaitu Gang Siku, Pasar Tanah Pilih, dan Jalan MR Asa'at. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan melestarikan tradisi Ramadhan di Kota Jambi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Amran, menjelaskan bahwa awalnya direncanakan empat lokasi Pasar Bedug, termasuk di Pasar TAC. Namun, karena minimnya minat pedagang yang mendaftar (hanya dua pedagang), lokasi di Pasar TAC terpaksa dibatalkan. Di tiga lokasi yang beroperasi, pedagang pakaian mendominasi dibandingkan pedagang makanan.
Wali Kota Jambi, Maulana, menekankan pentingnya Pasar Bedug sebagai tradisi yang sudah mengakar di Jambi. Kehadiran pasar ini setiap tahunnya dinantikan masyarakat dan memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta transaksi ekonomi Kota Jambi. Pasar Bedug juga dilihat sebagai upaya untuk menstimulasi pertumbuhan usaha kecil, khususnya di bidang kuliner.
Lokasi dan Jenis Pedagang di Pasar Bedug
Pemkot Jambi mendirikan Pasar Bedug di tiga lokasi strategis di Pasar Kota Jambi. Ketiga lokasi tersebut dipilih untuk memudahkan akses bagi pedagang dan pembeli. Meskipun terdapat dominasi pedagang pakaian, pasar ini juga menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman. Pemkot Jambi berupaya untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat selama Ramadhan, sehingga para pedagang dapat memperoleh bahan baku dengan mudah.
Wali Kota Maulana juga menghimbau para pedagang makanan untuk memprioritaskan makanan tradisional khas Kota Jambi. Hal ini sebagai upaya untuk melestarikan kuliner lokal dan memperkenalkan kekayaan kuliner Jambi kepada masyarakat luas. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Pasar Bedug dan memberikan nilai tambah bagi para pedagang.
Balai POM Jambi telah melakukan uji laboratorium terhadap makanan dan minuman yang dijual di Pasar Bedug. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ditemukan bahan berbahaya seperti boraks dan formalin dalam sampel yang diambil. Hal ini menjamin keamanan dan kesehatan produk yang dijual di Pasar Bedug.
Dampak Ekonomi dan Tradisi Lokal
Pasar Bedug di Kota Jambi bukan hanya sekadar tempat berjualan, tetapi juga menjadi bagian penting dari tradisi Ramadhan. Kegiatan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Kehadiran Pasar Bedug memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Jambi, khususnya bagi para pelaku UMKM.
Dengan memfasilitasi para pedagang, Pemkot Jambi turut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan mereka dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Pasar Bedug juga menjadi wadah bagi para pedagang untuk berinteraksi dengan masyarakat dan memperkenalkan produk-produknya.
Selain dampak ekonomi, Pasar Bedug juga berperan penting dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal. Dengan adanya himbauan untuk menjual makanan tradisional khas Jambi, Pemkot Jambi berupaya untuk menjaga kelangsungan kuliner tradisional dan memperkenalkan kekayaan budaya Jambi kepada generasi muda.
Kesimpulan
Fasilitas Pasar Bedug oleh Pemkot Jambi menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perekonomian lokal dan melestarikan tradisi Ramadhan. Dengan menyediakan tempat berjualan bagi ratusan pedagang dan memastikan keamanan pangan, Pemkot Jambi telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat Jambi selama bulan Ramadhan. Keberhasilan Pasar Bedug ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan budaya lokal.