Pemkot Kediri Siapkan Skema Perbaikan Stadion Brawijaya: Anggaran Capai Miliaran Rupiah?
Pemkot Kediri menyiapkan skema perbaikan Stadion Brawijaya untuk mengatasi masalah kelistrikan dan drainase yang mengganggu jalannya pertandingan Persik Kediri di Liga 1.
Kediri, 4 Maret 2024 - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, tengah menyiapkan skema besar perbaikan Stadion Brawijaya. Perbaikan ini diprioritaskan untuk memastikan stadion tersebut layak dan nyaman digunakan sebagai venue pertandingan sepak bola, khususnya bagi tim kebanggaan Kediri, Persik Kediri. Langkah ini diambil menyusul sejumlah kendala yang muncul selama pertandingan Liga 1 Indonesia 2024-2025, seperti pemadaman listrik mendadak dan genangan air di lapangan.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survei dan inventarisasi masalah di Stadion Brawijaya. "Kami sudah mengarahkan kepala OPD untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada," ujarnya di Kediri, Selasa. Beberapa masalah utama yang ditemukan meliputi sistem kelistrikan dan drainase stadion yang dinilai perlu perbaikan segera.
Pemkot Kediri berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Kami berupaya memperbaiki kelistrikan dan drainase. Kami menginginkan Persik bisa main di Kediri dengan nyaman," tegas Wali Kota Vinanda. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PLN, juga dilakukan untuk memastikan perbaikan berjalan lancar dan efektif.
Perbaikan Infrastruktur Stadion Brawijaya: Fokus Kelistrikan dan Drainase
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri, Yono Heryadi, menjelaskan bahwa rencana perbaikan pencahayaan stadion membutuhkan anggaran yang cukup besar. "Pengadaan lampu saja tidak murah, informasinya satu lampu sekitar Rp25 juta. Jika kita kalikan dengan 96 titik lampu, angkanya cukup signifikan," kata Yono. Meskipun demikian, Pemkot Kediri berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran yang dibutuhkan dalam proses pengusulan dan realisasi perbaikan.
Selain pencahayaan, sistem drainase Stadion Brawijaya juga menjadi fokus utama perbaikan. Yono menambahkan bahwa sistem drainase yang ada saat ini masih konvensional dan perlu ditingkatkan agar lebih optimal dalam mengatasi genangan air, terutama saat hujan deras. "Sistem drainase masih konvensional, belum menggunakan pola modern. Ini akan kami pertajam cakupannya," jelasnya.
Tim PUPR Kota Kediri telah melakukan beberapa perbaikan awal di stadion, seperti pembersihan dan penambahan jaringan drainase. Namun, perbaikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan sistem drainase berfungsi secara maksimal. "Kami sudah bersihkan semuanya, menambah jaringan drainase ke drainase kota. Tetapi, apakah itu maksimal, akan kami evaluasi lebih lanjut," tambah Yono.
Sorotan pada Pertandingan Liga 1 dan Dampaknya
Stadion Brawijaya Kediri menjadi sorotan publik setelah beberapa insiden yang terjadi selama pertandingan Liga 1 Indonesia 2024-2025. Pemadaman listrik mendadak dan banjir lapangan saat hujan deras telah mengganggu jalannya pertandingan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemain dan penonton. Perbaikan infrastruktur stadion diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang dan menjamin kenyamanan pertandingan Persik Kediri di kandang sendiri.
Pemkot Kediri menyadari pentingnya Stadion Brawijaya sebagai aset penting bagi Kota Kediri dan perkembangan sepak bola di daerah tersebut. Dengan perbaikan yang direncanakan, diharapkan Stadion Brawijaya dapat menjadi stadion yang representatif, aman, dan nyaman bagi seluruh stakeholder, termasuk para pemain, ofisial, dan penonton.
Proses perbaikan ini diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat, sehingga Persik Kediri dapat kembali bermain di kandang sendiri dengan fasilitas yang memadai dan sesuai standar Liga 1. Keberhasilan perbaikan ini akan menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Kediri dalam mendukung perkembangan olahraga, khususnya sepak bola, di Kota Kediri.