Pemkot Kendari Usul Pembangunan Bendungan Sungai Wanggu untuk Mitigasi Banjir
Pemkot Kendari mengusulkan pembangunan bendungan Sungai Wanggu sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda kota, bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai.
Banjir yang sering melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk mengusulkan pembangunan bendungan Sungai Wanggu. Usulan ini disampaikan Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, sebagai upaya mitigasi bencana banjir yang telah berulang kali menimbulkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi warga. Kerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) menjadi kunci keberhasilan proyek ini, diharapkan mampu mengendalikan aliran air dan mengurangi risiko banjir secara signifikan.
Wali Kota Siska Karina Imran menjelaskan bahwa pertemuan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Cipta Karya Sultra, Kepala BWS IV Kendari, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sultra, dan DPRD Kendari, telah menghasilkan kesepakatan untuk mencari solusi terbaik dalam menangani permasalahan banjir. Pembangunan bendungan Sungai Wanggu menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang yang diusulkan, sejalan dengan visi-misi Pemkot Kendari untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir.
Pembangunan bendungan ini diharapkan dapat mengatasi 24 titik rawan banjir di Kota Kendari. Titik-titik tersebut teridentifikasi sebagai lokasi yang sering terendam banjir akibat masalah drainase, sedimentasi, dan sampah. Pemkot Kendari menyadari perlunya penanganan terpadu dan komprehensif untuk mengatasi masalah ini, bukan hanya solusi sementara.
Solusi Jangka Panjang dan Kolaborasi Antar Instansi
Pembangunan bendungan Sungai Wanggu merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Kendari dalam mengelola air hujan dan mencegah banjir. Wali Kota Siska menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antar instansi pemerintah untuk mewujudkan proyek ini. Pemkot Kendari akan memfasilitasi pembangunan bendungan, sementara BWS akan berperan dalam pelaksanaan teknis pembangunannya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemkot Kendari dan Pemprov Sultra merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang dipimpin Wakil Gubernur Sultra. Langkah konkret dan nyata diperlukan untuk mengatasi masalah banjir, bukan hanya sebatas ide dan wacana. Pemprov Sultra, melalui Dinas SDA dan Bina Marga, akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi banjir di berbagai titik, termasuk di kawasan eks MTQ.
Salah satu upaya konkret yang akan dilakukan adalah pelebaran saluran air di kawasan eks MTQ. Pemkot Kendari akan bertanggung jawab dalam membuka jalur air, sementara Pemprov Sultra akan menormalisasi saluran air tersebut. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah banjir yang berdampak luas bagi masyarakat Kendari.
Langkah Awal Pemkot Kendari: Pengerukan Drainase
Sebagai langkah awal, Pemkot Kendari telah melakukan pengerukan drainase di beberapa titik rawan banjir. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya tampung saluran air dan mencegah genangan air akibat curah hujan tinggi. Pengerukan drainase merupakan upaya mitigasi jangka pendek yang dilakukan sembari menunggu pembangunan bendungan Sungai Wanggu sebagai solusi jangka panjang.
Pemkot Kendari menyadari bahwa penanganan banjir membutuhkan solusi terpadu yang melibatkan berbagai pihak. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara Pemkot Kendari, Pemprov Sultra, dan BWS, diharapkan pembangunan bendungan Sungai Wanggu dapat segera terwujud dan memberikan solusi permanen bagi permasalahan banjir di Kota Kendari. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup warga dan mengurangi kerugian ekonomi akibat banjir.
Selain pembangunan bendungan dan pengerukan drainase, upaya lain yang perlu dilakukan adalah pengelolaan sampah dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini akan mendukung keberhasilan program penanggulangan banjir jangka panjang.