Pemkot Mataram Dukung SAMAN Cegah Konten Negatif di Dunia Digital
Pemkot Mataram mendukung penuh penerapan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) oleh Kemenkominfo untuk melindungi anak-anak dari konten negatif di internet, dan siap beradaptasi dengan sistem tersebut.
Pemkot Mataram menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menerapkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN). Inisiatif ini bertujuan untuk membendung penyebaran konten negatif di dunia digital, khususnya untuk melindungi anak-anak.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa, menegaskan komitmen Pemkot Mataram dalam melindungi generasi muda dari dampak buruk internet. "Dukungan penuh kami berikan untuk menyelamatkan anak-anak dari pengaruh negatif media digital," ujarnya di Mataram, Kamis (30/1).
Swandiasa menyoroti akses mudah dan tanpa batas ke media sosial, yang berpotensi membahayakan anak-anak. Konten negatif seperti pornografi, judi online, dan pinjaman online ilegal menjadi ancaman serius. Meskipun beberapa platform telah menerapkan pembatasan, masih banyak aplikasi yang aksesnya bebas.
Diharapkan, SAMAN yang rencananya aktif pada Februari 2025 dapat menjadi solusi optimal. "Sistem SAMAN diharapkan mampu melindungi anak-anak di dunia digital," tambah Swandiasa. Pemkot Mataram siap mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah pusat.
Pemkot Mataram akan menunggu dan mengikuti arahan pemerintah pusat terkait implementasi SAMAN. "Sebagai daerah, kami wajib mengadopsi kebijakan tersebut," tegas Swandiasa. Sistem SAMAN diprediksi akan mudah diakses, kemungkinan melalui aplikasi berbasis Android atau website.
Saat ini Kota Mataram belum memiliki aplikasi khusus untuk memfilter konten negatif. Oleh karena itu, kehadiran SAMAN sangat dinantikan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan konten ilegal secara signifikan.
Swandiasa menegaskan kembali komitmen Pemkot Mataram. "Kami mendukung dan menunggu penerapan SAMAN untuk melindungi generasi muda di era digital," tutupnya.