Pemkot Palu Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir
Pemerintah Kota Palu mendistribusikan bantuan logistik dari Kemensos kepada warga yang terdampak banjir di Kelurahan Kabonena dan Silae, Kecamatan Ulujadi, setelah hujan lebat melanda Kota Palu pada Jumat (25/4).
Hujan lebat yang mengguyur Kota Palu pada Jumat (25/4) mengakibatkan banjir yang melanda tiga kecamatan, yaitu Mantikulore, Palu Barat, dan Ulujadi. Banjir ini telah menimbulkan kerugian bagi warga, khususnya di Kelurahan Kabonena dan Silae, Kecamatan Ulujadi yang menjadi wilayah terdampak paling parah. Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, dengan sigap, menyalurkan bantuan logistik darurat dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk meringankan beban para korban.
Penyaluran bantuan logistik dilakukan pada Minggu (27/4), berasal dari gudang Balai Sentra Nipotowe Palu. Bantuan tersebut langsung didistribusikan kepada warga yang rumahnya terdampak banjir. Kepala Dinas Sosial Kota Palu, Susik, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya yang sedang menghadapi kesulitan.
Proses penyaluran bantuan dilakukan secara terkoordinasi, melibatkan langsung Wali Kota Palu. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Palu untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan dengan cepat dan tepat sasaran. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban banjir dan memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Bantuan Logistik dari Kemensos
Paket bantuan logistik yang disalurkan terdiri dari berbagai macam kebutuhan pokok. Rinciannya meliputi 290 paket makanan siap saji, 800 paket makanan anak, 100 lembar selimut, 30 family kit, 100 kids ware, dan 100 lembar tenda gulung. Semua bantuan ini sangat dibutuhkan oleh para korban banjir yang kehilangan sebagian besar harta benda mereka.
Pembagian bantuan difokuskan kepada warga di Kelurahan Kabonena dan Silae, yang merupakan wilayah terdampak paling parah. Tim Dinas Sosial Kota Palu terus melakukan asesmen lapangan untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi. Proses asesmen ini penting untuk memastikan penyaluran bantuan selanjutnya dapat lebih tepat sasaran.
Selain penyaluran bantuan logistik, Pemkot Palu juga melakukan berbagai upaya lain dalam penanggulangan bencana. Hal ini dilakukan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang komprehensif.
Upaya Penanggulangan Bencana
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dibantu oleh relawan dan TNI/Polri, bahu-membahu membersihkan rumah warga dari sisa-sisa endapan lumpur. Upaya pembersihan ini penting untuk mengembalikan kondisi lingkungan dan rumah warga agar layak huni.
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos, di bawah komando Dinas Sosial Palu, juga disiagakan untuk mengurus dapur umum. Dapur umum ini berperan penting dalam menyediakan makanan siap saji bagi warga terdampak banjir. Pemkot Palu berkomitmen untuk menyediakan makanan siap saji untuk 900 warga terdampak banjir, untuk dua kali makan sehari.
Posko dapur umum didirikan di Kelurahan Kabonena, lokasi yang strategis untuk menjangkau warga yang membutuhkan. Dengan adanya dapur umum, diharapkan warga terdampak dapat memenuhi kebutuhan makan mereka selama masa pemulihan.
Pemkot Palu terus berupaya maksimal dalam penanganan pascabanjir. Kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, relawan, maupun TNI/Polri, menunjukkan sinergi yang kuat dalam membantu warga terdampak. Semoga bantuan yang diberikan dapat memberikan sedikit kelegaan dan semangat bagi warga Kota Palu untuk segera pulih dari bencana ini.