Pemkot Pekalongan Beri Subsidi Pangan Jelang Lebaran 2025, Stabilkan Harga!
Pemerintah Kota Pekalongan salurkan subsidi pangan berupa beras, minyak goreng, dan bawang merah untuk stabilisasi harga menjelang Lebaran 2025.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, mengambil langkah proaktif dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran 2025. Pemkot menyalurkan subsidi pangan kepada masyarakat di dua kecamatan, memberikan akses kepada warga untuk membeli beras, minyak goreng, dan bawang merah dengan harga di bawah pasaran. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang hari raya besar.
Penyaluran subsidi pangan ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemkot Pekalongan dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap terjaga dan terjangkau oleh masyarakat selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan beban biaya hidup yang tinggi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Lily Sulistyawati, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya konkrit Pemkot dalam melindungi masyarakat dari gejolak ekonomi. "Penyaluran subsidi pangan ini difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama bulan suci Ramadhan hingga Lebaran 2025," ujar Lily Sulistyawati dalam keterangannya di Pekalongan, Jumat (14/3).
Subsidi Tiga Komoditas Penting
Tiga komoditas utama yang mendapatkan subsidi adalah beras medium, minyak goreng, dan bawang merah. Pemilihan komoditas ini didasarkan pada pertimbangan kebutuhan pokok masyarakat dan tren kenaikan harga menjelang Lebaran. Beras medium disediakan sebanyak 10.000 kilogram dengan kemasan 5 kilogram per bungkus dan dijual seharga Rp55.000. Minyak goreng sebanyak 2.000 liter dijual dengan harga Rp14.000 per liter, sedangkan bawang merah sebanyak 500 kilogram (setengah kilogram per bungkus) dijual seharga Rp16.000.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Ani Kusumaningrum, menambahkan bahwa harga-harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran saat ini. "Tiga komoditas ini sedang dibutuhkan oleh masyarakat karena harga di pasaran menjelang Lebaran sudah mulai merangkak naik," kata Ani Kusumaningrum. Program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan mencegah terjadinya inflasi yang berlebihan.
Masyarakat yang ingin memanfaatkan program subsidi ini diwajibkan membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat pembelian. Pembelian tidak dilakukan secara paket, sehingga masyarakat dapat membeli sesuai kebutuhan masing-masing. Namun, ada batasan maksimal pembelian, yaitu 10 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kilogram bawang merah per orang.
Antisipasi Lonjakan Harga dan Jaminan Kualitas
Pemkot Pekalongan berharap program subsidi pangan ini dapat efektif dalam mengendalikan harga dan ketersediaan bahan pokok. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat tetap terjangkau dan berkualitas. Dengan adanya subsidi ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan nyaman.
"Kami berharap kegiatan ini bisa mengendalikan kestabilan harga dan ketersediaan pangan sehingga tidak ada lonjakan harga kebutuhan pangan masyarakat yang terjangkau dan kualitas terjamin," pungkas Lily Sulistyawati. Pemerintah Kota Pekalongan berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Program subsidi pangan ini juga menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya, terutama dalam menghadapi momen-momen penting seperti Lebaran. Dengan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau, Pemkot Pekalongan berupaya menciptakan iklim ekonomi yang stabil dan kondusif bagi seluruh warganya.