Pemkot Pekalongan Maksimalkan Dana TJSLBU untuk Percepat Pembangunan
Pemerintah Kota Pekalongan memanfaatkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, gencar menggenjot pembangunan di berbagai sektor. Strategi yang diusung adalah memaksimalkan pemanfaatan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU). Langkah ini diambil sebagai solusi efektif mengatasi keterbatasan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, menjelaskan bahwa sinergi dengan badan usaha melalui TJSLBU menjadi kunci percepatan pembangunan. Hal ini disampaikannya di Pekalongan, Sabtu lalu. Menurutnya, APBD saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang menyeluruh.
"Kami tidak bisa hanya mengandalkan APBD, sehingga sinergi dengan badan usaha melalui TJSLBU menjadi penting untuk mendukung program pembangunan, terutama di bidang infrastruktur, sosial, dan ekonomi masyarakat," ujar Balgis Diab.
Optimalisasi TJSLBU dan Kolaborasi dengan Perusahaan
Untuk memastikan efektivitas dan optimalisasi penggunaan dana TJSLBU, Pemkot Pekalongan telah membangun forum koordinasi dengan berbagai perusahaan. Kolaborasi ini menjadi penting agar bantuan CSR tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi masyarakat.
Sejumlah proyek prioritas telah disiapkan untuk dibiayai melalui dana TJSLBU. Proyek tersebut mencakup perbaikan fasilitas umum, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), peningkatan kualitas pendidikan, dan pelestarian lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Pekalongan dalam pembangunan berkelanjutan.
Hingga saat ini, tercatat 23 perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan Pemkot Pekalongan dalam program TJSLBU. Pemkot Pekalongan menyampaikan apresiasi atas kontribusi positif para mitra tersebut.
"Kami mengapresiasi penghargaan kepada lembaga, badan usaha maupun perusahaan yang selama ini telah bersinergi baik dengan Pemkot dalam menyukseskan program pembangunan di daerah," tambah Balgis Diab.
Target Dana TJSLBU dan Transparansi Pengelolaan
Balgis Diab berharap dengan optimalisasi TJSLBU, pembangunan di Kota Pekalongan dapat berjalan lebih cepat dan merata. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana menjadi prioritas utama agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
"Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana ini akan terus dijaga agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," tegasnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Kota Pekalongan, Cayekti Wididgo, menambahkan bahwa pihaknya menargetkan bantuan TJSLBU yang masuk hingga 30 Maret 2025 minimal sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu sekitar Rp1,6 miliar.
"Kami menilai jumlah ini memang cukup besar, di mana artinya sumber-sumber dari pembangunan yang di luar anggaran pemerintah banyak di masyarakat," kata Cayekti Wididgo. Hal ini menunjukkan potensi besar dari kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam pembangunan daerah.
Dengan adanya optimalisasi dana TJSLBU, diharapkan pembangunan di Kota Pekalongan akan semakin maju dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Komitmen Pemkot Pekalongan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana ini juga menjadi kunci keberhasilan program.