Pemprov dan DPRD Jatim Sinergi Tangani Banjir Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Surabaya
Gubernur Jawa Timur dan DPRD Jatim membentuk forum sinergisitas untuk menangani masalah banjir di Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Surabaya dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Banjir yang melanda Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Surabaya telah mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim untuk mengambil langkah konkret dalam penanganannya. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, memimpin upaya ini dengan membentuk forum sinergisitas yang melibatkan berbagai pihak terkait. Langkah ini diambil pada Rabu, 5 Maret 2024, setelah dilakukan peninjauan langsung kondisi Kali Lamong.
Pembentukan forum ini merupakan respons atas urgensi penanganan banjir yang meluas. Emil Dardak menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan langkah-langkah yang diambil efektif dan berkelanjutan. "Ini adalah momentum penting dan kami perlu duduk bersama dalam satu forum ini untuk memastikan ada langkah konkret ke depan," ujarnya usai meninjau Kali Lamong bersama Komisi D DPRD Jatim.
Forum tersebut bertujuan untuk menyatukan berbagai pemangku kepentingan dalam satu wadah koordinasi yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses penanganan banjir dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kerjasama antar instansi pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Langkah Konkret Penanganan Banjir Jawa Timur
Forum sinergisitas yang dibentuk melibatkan berbagai pihak penting, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Sungai Brantas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pelibatan stakeholder yang menyeluruh ini bertujuan untuk memastikan penanganan banjir dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menilai forum ini sebagai titik temu untuk mempercepat realisasi anggaran dan kebijakan strategis dalam penanganan banjir. Ia menekankan bahwa forum tersebut tidak hanya fokus pada Kali Lamong, tetapi juga mencakup seluruh wilayah Jawa Timur yang rawan banjir. "Forum yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk menyelesaikan persoalan banjir, tidak hanya di Kali Lamong, tetapi juga di seluruh Jawa Timur," katanya.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyambut baik inisiatif ini dan mendorong penguatan forum tersebut. Ia mengakui bahwa penanganan banjir memerlukan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Pemkab Gresik sendiri telah melakukan berbagai upaya, termasuk normalisasi Kali Lamong sepanjang 48 kilometer menggunakan APBD murni dan pembangunan kolam retensi di Kecamatan Cerme.
Pemprov Jatim juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dalam pembangunan kolam retensi di wilayah-wilayah yang rentan terhadap banjir di sepanjang Kali Lamong. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dan efektif dalam mengatasi masalah banjir di Jawa Timur.
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Kerjasama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah banjir di Jawa Timur. Dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait, diharapkan penanganan banjir dapat dilakukan secara terpadu dan komprehensif. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari normalisasi sungai, pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, hingga peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan kerusakan infrastruktur dapat membantu mencegah terjadinya banjir. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga perlu ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi.
Dengan adanya forum sinergisitas ini, diharapkan penanganan banjir di Jawa Timur dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga Jawa Timur.
Langkah-langkah yang telah dan akan diambil diharapkan mampu memberikan solusi yang berkelanjutan. Komitmen bersama dari semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya penanggulangan banjir ini.
Melalui forum ini, diharapkan tercipta koordinasi yang optimal dan terarah sehingga penanganan banjir di Jawa Timur dapat terselesaikan dengan baik dan berkelanjutan. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam melindungi masyarakat dari dampak buruk banjir.
Kesimpulan
Pembentukan forum sinergisitas antara Pemprov Jatim dan DPRD Jatim menandai komitmen serius dalam mengatasi masalah banjir di empat wilayah Jawa Timur. Kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam penanggulangan banjir di Jawa Timur.