Pemprov Kepri Bangun SMA Rp6 Miliar di Pulau Tiga, Natuna: Wujudkan Akses Pendidikan yang Lebih Mudah
Pemprov Kepri alokasikan Rp6 miliar untuk membangun SMA di Pulau Tiga, Natuna, guna meningkatkan akses pendidikan dan mengatasi kesulitan siswa yang harus menyeberangi laut untuk bersekolah.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk membangun sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna. Proyek ini menjawab kebutuhan mendesak akan akses pendidikan yang lebih mudah bagi siswa di pulau tersebut. Pembangunan SMA ini merupakan solusi atas kendala geografis yang selama ini dihadapi siswa Pulau Tiga yang harus menempuh perjalanan laut berisiko, terutama saat cuaca buruk.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menjelaskan pembangunan SMA ini didasari oleh kenyataan bahwa Pulau Tiga, yang sebelumnya tergabung dalam satu kecamatan, kini terpisah setelah pemekaran wilayah pada tahun 2014. Akibatnya, SMA yang dulunya berada di Pulau Tiga kini secara administratif masuk wilayah Pulau Tiga Barat. Dengan pembangunan SMA baru ini, siswa Pulau Tiga tidak perlu lagi menempuh perjalanan laut yang berbahaya untuk menuntut ilmu.
Keputusan pembangunan SMA di Pulau Tiga juga mempertimbangkan jumlah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) setiap tahun di wilayah tersebut. Pembangunan ini dirancang untuk memastikan semua lulusan SMP di Pulau Tiga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA tanpa hambatan aksesibilitas. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov Kepri dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Kepri.
SMA Baru di Pulau Tiga: Solusi Akses Pendidikan yang Lebih Aman
Pembangunan SMA di Pulau Tiga bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan akses pendidikan yang selama ini dihadapi oleh para siswa. Mereka sebelumnya harus menyeberangi laut untuk mencapai sekolah terdekat, sebuah perjalanan yang penuh risiko, terutama saat cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Dengan adanya SMA di Pulau Tiga, siswa dapat mengenyam pendidikan dengan lebih aman dan nyaman.
Gubernur Ansar Ahmad menekankan pentingnya pembangunan SMA ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pulau Tiga. Dengan akses pendidikan yang lebih mudah, diharapkan akan meningkatkan taraf pendidikan dan membuka peluang yang lebih luas bagi generasi muda di wilayah tersebut. Hal ini juga sejalan dengan visi Pemprov Kepri dalam membangun daerah terpencil dan memastikan pemerataan pembangunan di semua wilayah.
Pembangunan SMA ini juga diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Pulau Tiga. Dengan mengurangi hambatan akses, diharapkan semakin banyak siswa yang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Natuna.
Sekolah Garuda: Usulan Pemprov Kepri untuk Pendidikan STEM
Selain pembangunan SMA di Pulau Tiga, Gubernur Ansar Ahmad juga menyampaikan bahwa Pemprov Kepri telah mengusulkan pembangunan Sekolah Garuda kepada pemerintah pusat. Sekolah berasrama ini direncanakan untuk jenjang SMA dan diperuntukkan bagi siswa berprestasi di bidang Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika (STEM).
Sekolah Garuda diharapkan dapat mencetak lulusan yang mampu bersaing di tingkat global. Pemprov Kepri mengusulkan agar sekolah ini dibangun di ibu kota provinsi dan berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kehadiran Sekolah Garuda diharapkan dapat menjadi pusat unggulan pendidikan STEM di Kepri, mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan mampu berkontribusi dalam kemajuan teknologi dan inovasi di Indonesia. Sekolah ini akan dilengkapi dengan fasilitas dan kurikulum yang modern dan berstandar internasional.
Dengan adanya komitmen Pemprov Kepri dalam membangun infrastruktur pendidikan, khususnya di daerah terpencil seperti Pulau Tiga, serta usulan pembangunan Sekolah Garuda, diharapkan kualitas pendidikan di Kepri akan semakin meningkat dan mampu mencetak generasi muda yang unggul dan berdaya saing global.
Pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai menjadi salah satu kunci penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan akses pendidikan yang lebih mudah dan berkualitas, diharapkan akan tercipta generasi muda yang cerdas, terampil, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.