Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaiya Dihentikan, Aktivitas Pendakian Ditutup
Balai TN Manusela menghentikan pencarian pendaki Firdaus Ahmad Fauji yang hilang di Gunung Binaiya setelah tujuh hari pencarian intensif, dan menutup aktivitas pendakian selama dua pekan.
Seorang pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauji (27) dilaporkan hilang di Gunung Binaiya, Maluku Tengah, pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 17.30 WIT. Hilangnya Firdaus di jalur pendakian Nasapeha telah memicu operasi pencarian intensif yang melibatkan Balai Taman Nasional (TN) Manusela, Basarnas, kepolisian, dan relawan. Upaya pencarian yang berlangsung selama tujuh hari, hingga Minggu (2/5), sayangnya tidak membuahkan hasil, sehingga pencarian resmi dihentikan.
Kepala Balai TN Manusela, Deny Rahadi, mengumumkan penghentian operasi pencarian pada Senin di Ambon. Keputusan ini diambil sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas setelah berbagai metode pencarian, termasuk penyisiran jalur pendakian, ritual adat, dan penggunaan drone thermal, tidak berhasil menemukan Firdaus. Meskipun tim telah mengerahkan upaya maksimal, keberadaan Firdaus tetap menjadi misteri.
Meskipun pencarian telah dihentikan, Balai TN Manusela telah menemukan beberapa petunjuk yang mengarah pada keberadaan Firdaus. Jejak sepatu dan puntung rokok yang diduga miliknya ditemukan di dekat Kali Yala dan Kali Yahe. Temuan ini dikonfirmasi kepada pihak keluarga Firdaus yang membenarkan temuan tersebut, khususnya puntung rokok tersebut.
Pencarian Intensif dan Metode yang Digunakan
Tim gabungan telah melakukan pencarian intensif dengan berbagai metode. Penyisiran jalur pendakian dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan. Selain itu, ritual adat setempat juga dilakukan sebagai upaya untuk membantu pencarian. Teknologi modern juga dilibatkan, dengan penggunaan drone thermal untuk mendeteksi keberadaan Firdaus dari udara.
Meskipun upaya telah maksimal, kondisi medan Gunung Binaiya yang menantang dan luas menjadi kendala utama dalam pencarian. Hutan lebat, tebing terjal, dan cuaca yang tidak menentu membuat pencarian menjadi sangat sulit. Keterbatasan sumber daya juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penghentian pencarian.
Penghentian pencarian ini tentunya mengecewakan bagi keluarga dan pihak-pihak yang terlibat. Namun, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk keselamatan tim pencari dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Evaluasi teknis akan dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Penutupan Sementara Aktivitas Pendakian Gunung Binaiya
Sebagai tindak lanjut dari kejadian ini, Balai TN Manusela mengambil kebijakan untuk menutup sementara aktivitas pendakian di Gunung Binaiya. Penutupan ini berlaku selama 13 hari, terhitung sejak 29 April hingga 13 Mei 2025. Selama masa penutupan, segala aktivitas pendakian akan dianggap ilegal dan akan dikenakan sanksi.
Keputusan penutupan ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi Balai TN Manusela untuk melakukan evaluasi dan memastikan keselamatan para pendaki di masa mendatang. Selain itu, penutupan ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk memperbaiki jalur pendakian dan meningkatkan sistem keamanan di Gunung Binaiya.
Balai TN Manusela menghimbau kepada masyarakat untuk menghormati keputusan penutupan ini dan menunggu pengumuman resmi terkait pembukaan kembali aktivitas pendakian. Keselamatan para pendaki tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaan Taman Nasional Manusela.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya persiapan yang matang dan keselamatan dalam melakukan pendakian gunung. Mempelajari kondisi medan, mempersiapkan perlengkapan yang memadai, dan selalu menginformasikan rencana pendakian kepada pihak terkait sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semoga keluarga Firdaus Ahmad Fauji diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi situasi ini.