Pendangkalan Alur Pelabuhan Pangkalbalam Tak Pengaruhi Kunjungan Kapal
Kepala KSOP Kelas IV Pangkalbalam memastikan pendangkalan alur pelayaran tidak mengganggu aktivitas kapal di Pelabuhan Pangkalbalam, kendati antrean kapal terlihat, namun itu disebabkan sistem online inaportnet.
Pangkalpinang, 30 April 2024 - Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memastikan bahwa pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pangkalbalam tidak mempengaruhi kunjungan maupun keberangkatan kapal. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala KSOP Kelas IV Pangkalbalam, Saiful Anwar, di Pangkalpinang.
Saiful Anwar menjelaskan bahwa antrean kapal yang terlihat di Pelabuhan Pangkalbalam bukanlah akibat pendangkalan. Beliau menekankan bahwa Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, telah meninjau langsung alur pelayaran pada Rabu (30/4) dan menyaksikan antrean tersebut. Antrean tersebut, menurut Saiful Anwar, merupakan dampak dari sistem pengajuan kedatangan kapal secara online.
Sistem online yang dimaksud adalah inaportnet, sebuah sistem yang digunakan untuk mengurus kedatangan dan keberangkatan kapal, termasuk clearance in dan clearance out. Sistem ini dirancang untuk mempermudah proses pengajuan permohonan, verifikasi dokumen, dan penerbitan surat pemberitahuan kedatangan kapal. Namun, sistem ini juga menyebabkan antrean virtual yang terlihat sebagai antrean fisik kapal di pelabuhan.
Sistem Inaportnet dan Pengaruhnya terhadap Antrean Kapal
Kepala KSOP Kelas IV Pangkalbalam menjelaskan lebih lanjut bahwa sistem inaportnet, meskipun bertujuan untuk efisiensi, menyebabkan antrean kapal karena agen dan pengusaha kapal mengajukan kedatangan dan keberangkatan secara online. Proses ini menghasilkan antrean nomor, misalnya nomor satu, dua, dan empat, yang mencerminkan urutan pengajuan, bukan urutan fisik kapal di pelabuhan.
Lebih lanjut, Saiful Anwar menjelaskan bahwa antrean kapal juga merupakan strategi untuk menghindari kepadatan di pelabuhan dan meminimalisir risiko kecelakaan. Dengan mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal secara terjadwal, pelabuhan dapat beroperasi dengan lebih aman dan efisien. Kapal masuk dan keluar secara bergantian untuk mengurangi kepadatan di kolam pelabuhan.
Ia menambahkan bahwa kepadatan kapal di pelabuhan dapat menyebabkan kesulitan dalam olah gerak kapal dan meningkatkan potensi kecelakaan. Oleh karena itu, sistem antrean ini dianggap sebagai langkah penting untuk keselamatan dan keamanan pelayaran.
Faktor Alamiah: Pasang Surut
Meskipun pendangkalan dan sistem inaportnet telah dijelaskan, Saiful Anwar juga menyebutkan faktor alamiah yang turut mempengaruhi aktivitas di Pelabuhan Pangkalbalam, yaitu pasang surut. Ia menyatakan bahwa pasang surut merupakan faktor yang berada di luar kendali KSOP dan merupakan tantangan alamiah yang harus dihadapi.
Kondisi pasang surut ini, menurut Saiful Anwar, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap operasional pelabuhan. KSOP terus berupaya untuk mengoptimalkan operasional pelabuhan dengan mempertimbangkan faktor alamiah ini, meskipun tidak dapat dikendalikan.
Kesimpulannya, pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pangkalbalam bukanlah penyebab utama antrean kapal. Sistem inaportnet dan upaya untuk menghindari kepadatan dan kecelakaan kapal merupakan faktor utama yang menyebabkan antrean tersebut. Sementara itu, pasang surut tetap menjadi tantangan alamiah yang harus dipertimbangkan dalam operasional pelabuhan.