Penumpang Bandara Gorontalo Anjlok di Januari 2025, Ini Penyebabnya!
Jumlah penumpang di Bandara Djalaluddin dan Panua Pohuwato, Gorontalo, alami penurunan signifikan di Januari 2025 dibandingkan Desember 2024, menurut data BPS.
Gorontalo, 24 Maret 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo melaporkan penurunan signifikan jumlah penumpang di Bandara Djalaluddin dan Bandara Panua Pohuwato pada Januari 2025. Penurunan ini terjadi baik untuk penumpang yang berangkat maupun yang datang, menimbulkan pertanyaan mengenai penyebabnya dan dampaknya terhadap perekonomian daerah.
Data BPS menunjukkan penurunan sebesar 18,94 persen untuk penumpang berangkat, dari 14.868 orang di Desember 2024 menjadi 12.052 orang di Januari 2025. Penurunan yang lebih tajam terjadi pada penumpang yang datang, yaitu sebesar 21,43 persen, dari 14.692 orang di Desember 2024 menjadi 11.543 orang di Januari 2025. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, memaparkan data ini secara rinci pada Minggu lalu.
Selain penurunan jumlah penumpang, BPS juga mencatat penurunan jumlah pesawat yang berangkat dan datang di kedua bandara tersebut sebesar 6,40 persen di Januari 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Meskipun demikian, terdapat peningkatan pada sektor kargo, dengan peningkatan jumlah kargo yang dimuat sebesar 6,02 persen dan peningkatan jumlah bagasi yang dimuat dan dibongkar masing-masing sebesar 3,24 persen dan 22,23 persen dibandingkan Januari 2024.
Penurunan Penumpang: Siklus Musiman atau Faktor Lain?
Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, memberikan penjelasan terkait penurunan jumlah penumpang di awal tahun. Beliau menyatakan bahwa penurunan ini merupakan siklus tahunan yang biasa terjadi. "Kalau kami perhatikan dari grafik tiap bulan ke bulan, tahun ke tahun, memang puncaknya itu terjadi di Desember, karena ada angkutan Natal dan Tahun Baru. Di Januari mulai turun, tetapi di Maret ini karena ada angkutan lebaran sudah naik kembali," kata Joko.
Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa faktor musiman, khususnya periode liburan Natal dan Tahun Baru, memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah penumpang di Bandara Djalaluddin. Namun, perlu dikaji lebih lanjut apakah faktor musiman ini menjadi satu-satunya penyebab penurunan, atau ada faktor lain yang turut berkontribusi.
Data BPS juga menunjukkan bahwa jumlah penumpang yang berangkat pada Januari 2025 menurun sebesar 0,03 persen dibandingkan Januari 2024. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat penurunan signifikan dari Desember 2024 ke Januari 2025, angka tersebut masih relatif stabil jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Perlu adanya analisis lebih mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan jumlah penumpang, seperti kondisi ekonomi, harga tiket pesawat, dan ketersediaan penerbangan.
Analisis Data Kargo dan Bagasi
Meskipun jumlah penumpang mengalami penurunan, data BPS menunjukkan tren positif pada sektor kargo dan bagasi. Peningkatan jumlah kargo yang dimuat sebesar 6,02 persen dari Desember 2024 ke Januari 2025 menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang tetap berjalan. Peningkatan jumlah bagasi yang dimuat dan dibongkar juga mengindikasikan adanya aktivitas perjalanan, meskipun jumlah penumpangnya menurun.
Perlu diperhatikan bahwa peningkatan jumlah kargo dan bagasi di Januari 2025 dibandingkan Januari 2024 masing-masing sebesar 14,67 persen dan 40,54 persen. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan yang signifikan di sektor ini, yang dapat menjadi indikator positif bagi perekonomian daerah.
Namun, penurunan jumlah kargo yang dibongkar sebesar 16,94 persen dari Desember 2024 ke Januari 2025 perlu menjadi perhatian. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab penurunan ini dan dampaknya terhadap sektor ekonomi terkait.
Kesimpulannya, penurunan jumlah penumpang di Bandara Djalaluddin dan Panua Pohuwato pada Januari 2025 perlu dikaji lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab utamanya. Meskipun faktor musiman mungkin menjadi salah satu penyebabnya, perlu dipertimbangkan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah penumpang. Data positif di sektor kargo dan bagasi menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang tetap berjalan, meskipun jumlah penumpang menurun. Pemantauan dan analisis yang berkelanjutan sangat penting untuk memahami dinamika transportasi udara di Provinsi Gorontalo.