Peran Perempuan dalam Menghadapi Dampak Kesehatan Perubahan Iklim: Temuan Penelitian UI
Penelitian kolaboratif UI, Monash University, dan University of Melbourne mengungkapkan peran krusial perempuan dalam menghadapi dampak kesehatan perubahan iklim, serta solusi untuk memperkuat kapasitas mereka.
Tim peneliti dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), berkolaborasi dengan Monash University dan University of Melbourne, baru-baru ini mempublikasikan hasil penelitian mereka tentang peran perempuan dalam menghadapi dampak kesehatan akibat perubahan iklim. Penelitian yang didanai oleh KONEKSI Research Grant Pilot ini, dimulai sejak Agustus 2023, menyoroti kerentanan perempuan terhadap dampak kesehatan dari bencana alam yang dipicu perubahan iklim seperti banjir rob.
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan dan Peran Perempuan
Ketua peneliti, Ns. Suryane Sulistiana Susanti, menjelaskan bahwa bencana alam seperti banjir rob tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit infeksi kulit, demam, gangguan pernapasan, dan kelelahan ekstrem. Perempuan, yang seringkali menjadi pengasuh utama keluarga, menanggung beban lebih besar dalam menjaga kesehatan keluarga pasca bencana, menjadikan mereka kelompok yang paling rentan.
Meskipun banyak perempuan memahami pentingnya mitigasi perubahan iklim, seperti menanam pohon atau mengelola limbah, mereka seringkali kekurangan panduan teknis yang jelas dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya informasi ini menghambat aksi nyata mereka dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Solusi dan Rekomendasi untuk Memberdayakan Perempuan
Penelitian ini mengidentifikasi beberapa solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi-solusi ini difokuskan pada pemberdayaan perempuan agar mampu berkontribusi lebih efektif dalam mitigasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain:
- Pengelolaan limbah yang efisien dan ramah lingkungan
- Edukasi tentang perubahan iklim dan kesehatan
- Pelatihan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan
- Pelatihan kader kesehatan berbasis siklus kehidupan
Penelitian ini juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam menyediakan edukasi dan sumber daya yang dibutuhkan perempuan. Perlu adanya panduan teknis yang jelas dan mudah dipahami, serta program pemberdayakan ekonomi yang berkelanjutan untuk mendukung peran perempuan dalam mitigasi perubahan iklim.
Peran Pemerintah dan Kesadaran Kolektif
Ns. Suryane menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menghadapi perubahan iklim. Ia berharap penelitian ini dapat mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam mitigasi dan memberikan dukungan yang lebih besar kepada perempuan. Dekan FIK UI, Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, menambahkan bahwa penelitian ini tidak hanya menyoroti dampak perubahan iklim, tetapi juga peran krusial perempuan dalam mitigasi dampak tersebut. Ia menegaskan pentingnya memberdayakan perempuan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan ini dan memastikan kesejahteraan generasi mendatang.
Tim peneliti Indonesia terdiri dari Ns. Suryane Sulistiana Susanti, S.Kep., M.A., PhD, Ns. Rona Cahyantari Merduaty, S.Kep., M.AdvN.; Ns. Indah Permata Sari, M.Kep., Sp.Kep.Kom.; dan Dessie Wanda, Ph.D. Mereka berkolaborasi dengan A/Prof. Zerina Lokmic-Tomkins, Ph.D dari Monash University dan A/Prof. Ann Borda, Ph.D dari University of Melbourne.
Kesimpulannya, penelitian ini memberikan gambaran komprehensif tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, khususnya bagi perempuan, serta menawarkan solusi praktis untuk meningkatkan kapasitas dan peran perempuan dalam mitigasi perubahan iklim. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga penelitian, dan masyarakat sipil sangat ditekankan untuk mencapai keberhasilan dalam menghadapi tantangan global ini.