Persit KCK dan YKPI Jalin Kerja Sama Cegah Kanker di Lingkungan TNI AD
Ketua Umum Persit KCK, Uli Simanjuntak, berkolaborasi dengan YKPI untuk meningkatkan upaya pencegahan kanker, khususnya kanker payudara, di lingkungan TNI AD melalui deteksi dini dan edukasi.
Jakarta, 6 Februari 2024 - Angka kanker yang cukup tinggi di lingkungan TNI Angkatan Darat (TNI AD) mendorong Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK), Uli Simanjuntak, untuk mengambil langkah proaktif. Beliau menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) guna mencegah dan mendeteksi dini penyakit mematikan ini.
Penandatanganan MoU yang dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (4/2), menandai dimulainya kerja sama penting ini. Kolaborasi ini bertujuan untuk melindungi keluarga besar TNI AD, khususnya para anggota Persit KCK, dari ancaman kanker.
Data Kanker di Lingkungan Persit KCK
Berdasarkan data TNI AD tahun 2024, tercatat 921 anggota Persit KCK mengidap penyakit berat, atau sekitar 0,4 persen dari total 241.270 anggota. Yang mengkhawatirkan, kanker payudara mendominasi kasus penyakit berat, mencapai 281 kasus (30,51 persen). Jenis kanker lainnya yang cukup banyak ditemukan meliputi kanker otak (5,54 persen), kanker serviks (4,99 persen), dan leukemia, kanker nasofaring, kanker tiroid, serta kanker sumsum tulang (156 kasus atau 16,94 persen).
Angka-angka ini menunjukkan urgensi pencegahan kanker. Uli Simanjuntak menyatakan keprihatinannya dan menekankan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Kerja Sama Persit KCK dan YKPI
Kerja sama Persit KCK dan YKPI akan fokus pada beberapa program penting. Salah satunya adalah peningkatan program skrining kesehatan perempuan (SKP) Kartika. Program ini akan memberikan akses yang lebih luas pada deteksi dini kanker, serta dukungan medis dan psikososial yang komprehensif bagi para anggota Persit KCK yang terdampak.
“Kami ingin meningkatkan pemahaman akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan karena banyak sekali yang baru mencari pertolongan medis setelah kondisi sudah stadium lanjut padahal chance of living lebih tinggi apabila tidak terlambat,” jelas Uli Simanjuntak.
Dengan adanya program pemeriksaan kesehatan yang lebih komprehensif, diharapkan para anggota Persit KCK dapat mendeteksi gejala kanker payudara sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat. Uli berharap tidak ada lagi anggota Persit yang terlambat mengetahui kondisi kesehatannya dan segera mengambil langkah pengobatan.
Dukungan YKPI dan Harapan ke Depan
Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar, menyambut baik kerja sama ini dan menyebutnya sebagai terobosan luar biasa. Beliau mengapresiasi komitmen dan perhatian Persit KCK terhadap kesehatan anggotanya, khususnya dalam pencegahan kanker payudara.
“Kami, YKPI sangat menyambut baik kerja sama ini. Bersama Persit, kami akan menjalankan berbagai program edukasi dan pencegahan. Harapan saya dan Ibu Uli, melalui kolaborasi ini semakin banyak ibu-ibu Persit sadar akan pentingnya deteksi dini sehingga banyak nyawa bisa diselamatkan,” ujar Linda.
Kerja sama antara Persit KCK dan YKPI ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka penderita kanker di lingkungan TNI AD. Deteksi dini dan edukasi yang tepat merupakan kunci utama dalam upaya pencegahan dan peningkatan kualitas hidup para anggota Persit KCK.