Petani Bantul Panen Raya Jagung Perdana di Lahan Non-Sawah: Hasilnya Memuaskan!
Panen jagung perdana di lahan non-lahan baku sawah (LBS) di Bantul, Yogyakarta, berhasil dengan hasil panen mendekati lahan sawah, mendukung program ketahanan pangan nasional.
Petani di Pedukuhan Cangkring, Bantul, Yogyakarta, berhasil memanen jagung perdana di lahan non-lahan baku sawah (LBS). Panen raya ini merupakan hasil sinergi antara Kepolisian Resor Bantul dan pemerintah daerah, dilakukan pada Sabtu, 26 April 2025, menandai keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, menyatakan bahwa panen jagung ini merupakan yang pertama di tahun 2025 di lahan non-LBS. Hasilnya cukup menggembirakan, mendekati hasil panen di lahan baku sawah. Hal ini menunjukkan potensi lahan non-LBS untuk mendukung ketahanan pangan.
Program ini juga merupakan bentuk nyata dukungan Polri terhadap program Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional, sekaligus upaya memperkuat perekonomian masyarakat Bantul. Panen raya ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antara berbagai pihak demi mencapai tujuan bersama.
Sukses Panen Jagung di Lahan Non-Baku Sawah
Hasil panen jagung di lahan seluas satu hektare mencapai 7,32 ton. Angka ini mendekati hasil panen di lahan baku sawah, membuktikan kesuburan lahan non-LBS yang sebelumnya belum pernah ditanami jagung. Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi petani lain untuk memanfaatkan lahan non-LBS.
Kapolres Bantul menekankan komitmen Polres Bantul dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Kegiatan ini merupakan wujud peran aktif Polri bersama pemangku kepentingan dan masyarakat dalam mendukung program pemerintah. Manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan peternakan.
Selain mendukung ketahanan pangan lokal, kegiatan ini juga mempererat sinergi antara Polri, pemerintah daerah, kelompok tani, dan instansi terkait. Kolaborasi ini penting dalam menciptakan program pertanian yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan petani.
Potensi Lahan Non-LBS di Bantul
Di Kabupaten Bantul sendiri, terdapat 1.318 hektare lahan non-LBS yang berpotensi untuk dikembangkan. Lahan ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan, khususnya untuk mendukung ketersediaan pakan ternak di wilayah Bantul. Pengembangan lahan non-LBS ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Program pertanian di lahan non-LBS ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi petani untuk terus mengembangkan sektor pertanian. Peningkatan kesejahteraan petani menjadi tujuan utama dari program ini, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Keberhasilan panen jagung perdana ini menjadi bukti nyata bahwa hal tersebut dapat terwujud.
Keberhasilan panen jagung di lahan non-LBS di Bantul ini memberikan harapan baru bagi peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani. Program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang. Dengan memanfaatkan lahan yang ada secara optimal, diharapkan ketahanan pangan Indonesia dapat semakin terjaga.