PKK Jatim Tekankan Penanganan Stunting di Kediri, Optimis di Bawah Kepemimpinan Perempuan
Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin, menekankan pentingnya penanganan stunting di Kota Kediri di bawah kepemimpinan Ketua TP PKK yang baru dilantik, Faiqoh Azizah, dengan optimisme tinggi berkat kepemimpinan perempuan.
Kediri, 5 Maret 2024 - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, memberikan penekanan khusus kepada Ketua TP PKK Kota Kediri yang baru dilantik, Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin Thoh, untuk serius menangani masalah stunting. Hal ini disampaikan langsung oleh Arumi Bachsin dalam acara pelantikan di Kediri, Rabu lalu. Penekanan ini diberikan mengingat pentingnya peran PKK dalam intervensi langsung kepada masyarakat, khususnya dalam upaya penurunan angka stunting.
Arumi Bachsin menyampaikan, "Kami juga menekankan dalam hal stunting. Kota Kediri termasuk salah satu yang terendah angka stuntingnya. Program stunting pastinya terpusat di posyandu dan sekarang TP PKK ketuanya dilantik. Harapannya dapat menguatkan lagi TP PKK ketika melakukan intervensi di posyandu karena di situlah pusatnya mulai dari hamil, melahirkan, balita, remaja dan seterusnya."
Optimisme Arumi Bachsin terhadap penanganan stunting di Kota Kediri juga didorong oleh kepemimpinan perempuan di Kota Kediri. Dengan adanya Wali Kota perempuan, diharapkan penanganan isu-isu keluarga dan perempuan akan lebih cepat dan efektif. "Saya berharap ini jadi satu dukungan yang luar biasa juga dari Ibu Wali Kota Kediri kepada TP PKK Kota Kediri," tambahnya.
Serah Terima Jabatan dan Tekad Baru TP PKK Kota Kediri
Pelantikan Faiqoh Azizah sebagai Ketua TP PKK Kota Kediri ditandai dengan serah terima jabatan dari Penjabat (Pj) Ketua TP PKK sebelumnya, Novita Bagus Alit. Acara diawali dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan, disaksikan oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, selaku Pembina TP PKK Kota Kediri.
Faiqoh Qowimuddin, Ketua TP PKK Kota Kediri yang baru, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pj Ketua TP PKK sebelumnya atas dedikasi dan kerja kerasnya. Ia juga mengajak seluruh pengurus dan kader PKK untuk tetap berpegang teguh pada semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun keluarga yang berkualitas.
Faiqoh menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat luas, agar program-program PKK dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ia berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan upaya penurunan angka stunting di Kota Kediri.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, juga menyampaikan apresiasi kepada Pj Ketua TP PKK sebelumnya dan memberikan ucapan selamat kepada Faiqoh Qowimuddin. Vinanda berharap TP PKK Kota Kediri di bawah kepemimpinan Faiqoh akan semakin maju dan berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan dan Data Stunting di Kota Kediri
Data stunting di Kota Kediri hingga September 2024 menunjukkan angka 1.978 balita mengalami stunting. Meskipun terdapat 545 balita yang telah sembuh dari stunting, masih ada 725 balita yang tidak kembali untuk pemeriksaan lanjutan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi TP PKK Kota Kediri dalam upaya penurunan angka stunting.
Arumi Bachsin juga menyinggung tantangan bagi TP PKK Kota Kediri dalam menjaga budaya lokal di tengah kemajuan kota. Kota Kediri, yang bukan metropolis seperti Jakarta atau Surabaya, memiliki tantangan tersendiri dalam menyeimbangkan pelestarian budaya dengan pembangunan.
Dengan kepemimpinan perempuan di tingkat provinsi dan kota, diharapkan program-program PKK, terutama dalam penanganan stunting, dapat berjalan lebih efektif dan berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Kediri.
Kesimpulan: Pelantikan Ketua TP PKK Kota Kediri yang baru diharapkan dapat memperkuat upaya penurunan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kota Kediri. Dukungan dari berbagai pihak dan kepemimpinan perempuan diyakini akan menjadi kunci keberhasilan program-program PKK ke depannya.