PLN Berhasil Aliri Listrik 24 Jam di 14 Desa Tana Toraja
Setelah bertahun-tahun tanpa akses listrik memadai, PLN berhasil memberikan akses listrik 24 jam kepada 883 kepala keluarga di 14 desa di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mengatasi tantangan geografis yang signifikan.
Listrik 24 jam akhirnya menyinari 14 desa di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PT PLN (Persero) berhasil membawa akses energi yang lebih baik kepada 883 kepala keluarga setelah sebelumnya mereka hanya mengandalkan penerangan seadanya. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, di Makassar pada Rabu, 22 Januari 2024.
Tantangan Geografis: Jalan Berbatu dan Perbukitan Terjal
Perjuangan PLN untuk mencapai daerah terpencil ini tidaklah mudah. Budiono menjelaskan bahwa medan yang dilalui penuh tantangan, mulai dari infrastruktur jalan yang masih berbatu dan rawan longsor hingga medan perbukitan terjal. Hujan deras juga kerap menjadi penghambat proses pemasangan tiang dan jaringan kabel. Namun, tim PLN tetap gigih dan berhasil mengatasi semua kendala tersebut.
Mengapa Tana Toraja? Komitmen PLN pada Wilayah 3T
PLN berkomitmen untuk mewujudkan keadilan energi, termasuk di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) seperti Tana Toraja. Daerah 3T memang memiliki karakteristik geografis yang sulit dijangkau dan infrastruktur yang terbatas, namun hal ini tidak menyurutkan semangat PLN untuk memberikan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dampak Positif Listrik 24 Jam
Sebelum adanya listrik 24 jam, masyarakat Tana Toraja mengandalkan genset dan penerangan seadanya. Kini, suasana malam hari di desa-desa tersebut berubah drastis menjadi lebih terang benderang. Kehadiran listrik ini bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga membuka peluang baru bagi kemajuan ekonomi dan pendidikan di daerah tersebut. Anak-anak kini dapat belajar hingga malam hari, sementara masyarakat dapat mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah.
Infrastruktur yang Dibangun
Untuk mewujudkan akses listrik 24 jam ini, PLN membangun infrastruktur yang cukup signifikan. Proyek ini meliputi pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 49,2 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 29,6 kms, dan 22 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 925 kilo Volt Ampere (kVA).
Apresiasi dan Harapan ke Depan
Budiono menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang turut membantu proses pembangunan infrastruktur kelistrikan. Ia optimistis bahwa kehadiran listrik 24 jam akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Tana Toraja. Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, yang turut mengapresiasi kerja keras PLN.
Salah satu warga Desa Lemo Menduruk, Kornelius Tandiboro, mengungkapkan rasa syukur dan optimismenya terhadap dampak positif listrik bagi kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan PLN ini juga meningkatkan rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan hingga 99,99 persen pada Desember 2024, menunjukkan komitmen PLN terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Kesimpulan
Program listrik desa PLN di Tana Toraja merupakan bukti nyata komitmen perusahaan untuk pemerataan akses energi di seluruh Indonesia. Kehadiran listrik 24 jam tidak hanya menerangi desa-desa terpencil, tetapi juga membawa harapan baru bagi kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat Tana Toraja.