Polda Gorontalo Pastikan Transparansi Penerimaan Anggota Polri 2025
Polda Gorontalo tegaskan komitmen transparansi dan akuntabilitas dalam penerimaan anggota Polri tahun anggaran 2025 melalui sumpah dan pakta integritas, bebas dari kecurangan.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, Brigjen Pol. Simson Zet Ringu, menegaskan komitmen transparansi dalam proses penerimaan anggota Polri tahun anggaran 2025. Proses penerimaan ini mencakup Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara, dan Tamtama. Pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas menjadi langkah kunci untuk memastikan proses seleksi berjalan bersih dan bebas dari praktik kecurangan. Hal ini disampaikan Brigjen Simson di Gorontalo, Sabtu (8/3).
Brigjen Pol Simson menekankan pentingnya integritas sebagai aspek utama dalam seleksi. Ia menyatakan, "Kita memastikan proses penerimaan terpadu calon anggota Polri tahun anggaran 2025 berjalan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik kecurangan." Komitmen ini diwujudkan melalui prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis) yang diterapkan dalam setiap tahapan seleksi.
Proses pengambilan sumpah melibatkan panitia seleksi, pengawas internal dan eksternal, serta para calon peserta. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua pihak bertanggung jawab penuh dalam menghasilkan calon anggota Polri yang berkualitas dan berintegritas tinggi. Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan proses seleksi ini akan menghasilkan anggota Polri yang profesional dan siap mengabdi kepada negara.
Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas
Lebih lanjut, Brigjen Pol. Simson menjelaskan bahwa integritas merupakan kunci utama dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri. Tidak hanya transparan, proses seleksi juga harus akuntabel dan humanis. Semua tahapan seleksi akan diawasi secara ketat untuk memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi. Komitmen ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Kepala Biro SDM Polda Gorontalo, Kombes Pol. Dony Wahyudi, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan mekanisme seleksi yang objektif dan berbasis sistem untuk mencegah kecurangan. Sistem ini dirancang untuk memastikan proses seleksi berjalan adil dan transparan bagi semua peserta. Dengan sistem yang terstruktur, diharapkan dapat meminimalisir potensi intervensi dan memastikan keadilan dalam proses seleksi.
Kombes Pol. Dony juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi jalannya proses seleksi. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan proses seleksi berjalan sesuai aturan dan menghasilkan calon polisi yang profesional. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap Polri.
Mekanisme Seleksi yang Objektif dan Terbuka
Polda Gorontalo berkomitmen untuk menciptakan proses seleksi yang objektif dan bebas dari intervensi. Mekanisme seleksi yang berbasis sistem akan diterapkan untuk memastikan keadilan dan transparansi. Proses ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari pendaftaran hingga pengumuman hasil seleksi. Semua tahapan akan didokumentasikan dengan baik dan terbuka untuk publik.
Salah satu upaya untuk memastikan transparansi adalah dengan melibatkan pengawas internal dan eksternal dalam proses seleksi. Pengawas internal berasal dari internal Polri, sementara pengawas eksternal berasal dari lembaga independen. Kehadiran pengawas ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kecurangan dan memastikan proses seleksi berjalan sesuai aturan.
Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan proses seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2025 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan calon anggota Polri yang berkualitas. Proses seleksi yang transparan dan akuntabel akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Polda Gorontalo berharap penerimaan terpadu Polri tahun 2025 dapat memberikan kesempatan yang adil bagi putra-putri terbaik daerah untuk mengabdi sebagai anggota Polri. Komitmen transparansi dan akuntabilitas ini diharapkan dapat menghasilkan anggota Polri yang profesional, berintegritas, dan siap melayani masyarakat.
Melalui komitmen ini, Polda Gorontalo ingin memastikan bahwa proses penerimaan anggota Polri benar-benar bersih, transparan, akuntabel, dan humanis, sesuai dengan prinsip BETAH. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta generasi polisi yang profesional dan mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.