Polda Kalsel Panen Ratusan Kilogram Sayur, Sukseskan Program Ketahanan Pangan
Polda Kalsel berhasil panen ratusan kilogram sayur dari program ketahanan pangan, memanfaatkan teknologi greenhouse dan hidroponik, serta mengembangkan budidaya jagung, ikan, dan sapi.
Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil memanen ratusan kilogram sayuran dari program ketahanan pangannya. Panen raya ini merupakan hasil dari program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang memanfaatkan sistem greenhouse atau rumah kaca. Kegiatan ini melibatkan seluruh jajaran Polda Kalsel dan Bhayangkari Daerah Kalsel, menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Kapolda Kalsel, langsung meninjau panen yang dilaksanakan pada Senin di Banjarbaru. Ia menyebutkan bahwa empat jenis sayuran berhasil dipanen setelah masa tanam selama 28 hari, yaitu pakcoy, caisim, bayam, dan kangkung. Suksesnya panen ini menjadi bukti nyata keberhasilan program P2L Polda Kalsel.
Program ini tidak hanya berfokus pada sayuran. Polda Kalsel juga tengah mengembangkan sejumlah program lain untuk mendukung ketahanan pangan. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari institusi kepolisian dalam mengatasi isu pangan di Kalimantan Selatan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini.
Panen Sayuran Hidroponik di Rumah Kaca
Sebanyak sepuluh greenhouse telah dibangun Polda Kalsel bekerja sama dengan Pengurus Bhayangkari Daerah Kalsel. Empat di antaranya telah memasuki masa panen, menggunakan sistem budidaya hidroponik yang terbukti efektif dan efisien. Sistem ini memungkinkan produksi sayuran yang lebih tinggi dalam lahan yang terbatas. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar dari penerapan teknologi pertanian modern dalam mendukung ketahanan pangan.
Kapolda Kalsel menekankan pentingnya peran Bhayangkari dalam mendukung program ini. Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel, Yennie Rosyanto Yudha, aktif memimpin dan mendorong anggota Bhayangkari untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kolaborasi antara kepolisian dan organisasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ketahanan pangan Polda Kalsel.
Selain sayuran, Polda Kalsel juga fokus pada pengembangan komoditas lain. Saat ini, pihaknya tengah memantau pertumbuhan jagung di lahan seluas 120 hektare. Uniknya, jagung ini ditanam di lahan basah, sebuah inovasi yang sedang diteliti bersama Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Hal ini menunjukkan komitmen Polda Kalsel dalam mengembangkan inovasi pertanian.
Inovasi Pertanian Berkelanjutan
Polda Kalsel tidak hanya fokus pada tanaman darat. Mereka juga membangun kolam bioflok seluas 10 hektare untuk budidaya ikan gabus atau ikan haruan. Budidaya ikan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan protein hewani bagi masyarakat. Inovasi ini menunjukkan komitmen Polda Kalsel dalam diversifikasi produksi pangan.
Sebagai bagian dari program terintegrasi, Polda Kalsel juga melakukan penggemukan 150 ekor sapi di Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Agribisnis untuk petani kecil (Puspitek Agripeka) di Kabupaten Tanah Laut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak dan mendukung perekonomian petani kecil. Langkah ini menunjukkan komitmen Polda Kalsel dalam menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
Program-program ketahanan pangan yang dijalankan Polda Kalsel ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini, menunjukkan bahwa sektor keamanan juga berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan keberhasilan panen sayuran dan pengembangan program terintegrasi lainnya, Polda Kalsel memberikan contoh nyata bagaimana institusi kepolisian dapat berkontribusi dalam mengatasi isu ketahanan pangan. Langkah-langkah inovatif dan kolaboratif ini patut diapresiasi dan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.