Polda Kepri Tingkatkan Keamanan Jelang Idul Fitri 2025: 3.716 Personel Dikerahkan

Polda Kepri kerahkan 3.716 personel gabungan untuk Operasi Ketupat Seligi 2025 guna mengamankan Idul Fitri 1446 H di Kepri, termasuk latihan praoperasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) meningkatkan kesiapan pengamanan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 dengan menggelar Operasi Ketupat Seligi 2025. Operasi ini melibatkan 3.716 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya, berlangsung selama 14 hari mulai 26 Maret hingga 8 April 2025 di seluruh wilayah Kepri. Tujuan utama operasi ini adalah untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri.

Operasi Ketupat Seligi 2025 melibatkan kekuatan besar dari personel Polri, yaitu 824 personel Polda Kepri, 672 personel Polresta Barelang, 369 personel Polresta Tanjungpinang, 409 personel Polres Bintan, 353 personel Polres Karimun, 148 personel Polres Lingga, 157 personel Polres Natuna, dan 144 personel Polres Anambas. Total personel Polri yang dikerahkan mencapai 3.076 orang. Polda Kepri juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) sebelum dan sesudah operasi.

Kesiapan personel dimaksimalkan melalui latihan praoperasi (latpraops) yang digelar pada Selasa (18/3). Latpraops ini bertujuan untuk memastikan seluruh personel memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan koordinasi antar satuan tugas. Hal ini penting agar seluruh personel dapat bekerja secara efektif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama periode Idul Fitri. Polda Kepri juga mengingatkan personel untuk bertindak profesional, humanis, dan mengutamakan keselamatan masyarakat.

Operasi Ketupat Seligi 2025 melibatkan personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya, dengan total kekuatan mencapai 640 personel. Kerja sama antar instansi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama periode Idul Fitri. "Operasi Ketupat Seligi 2025 ini dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai 26 Maret sampai dengan 8 April 2025," kata Karoops Polda Kepri Kombes Pol. Ulami Sudjaja.

Kombes Pol. Tri Yulianto, Kasatgasopsda Ketupat Seligi 2025, menambahkan bahwa tujuan utama latpraops adalah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan koordinasi antar satuan tugas. Harapannya, seluruh personel dapat bekerja secara efektif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman," ujar Tri.

Sebagai bentuk layanan kepada masyarakat, Polda Kepri mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Polri Super Apps dan call center 110 untuk melaporkan segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban, serta mendapatkan informasi terkait layanan kepolisian. Masyarakat yang akan mudik juga diimbau untuk menitipkan barang-barang berharga di kantor polisi terdekat. "Bagi masyarakat yang akan mudik harap menitipkan barang-barang berharga seperti kendaraan dan barang berharga lainnya di kantor polisi terdekat. Kami siap menjaga keamanan barang milik masyarakat selama melaksanakan mudik," kata Kasatgas Humas Ketupat Seligi 2025, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad.

• Polda Kepri: 824 personel
• Polresta Barelang: 672 personel
• Polresta Tanjungpinang: 369 personel
• Polres Bintan: 409 personel
• Polres Karimun: 353 personel
• Polres Lingga: 148 personel
• Polres Natuna: 157 personel
• Polres Anambas: 144 personel
• TNI, Satpol PP, Dishub, dan Instansi Lainnya: 640 personel

Dengan total kekuatan personel gabungan sebanyak 3.716 orang, Polda Kepri berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Kepulauan Riau selama perayaan Idul Fitri 2025. Peningkatan kesiapan dan koordinasi yang baik antara berbagai instansi diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban selama periode tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.