Polda NTT Kerahkan 3.148 Personel Amankan Paskah 2025
Polda NTT mengerahkan 3.148 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Tri Hari Suci dan Paskah 2025 di NTT, dengan fokus pengamanan pada 9.001 gereja.
Sebanyak 3.148 personel gabungan dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Polres jajaran dikerahkan untuk mengamankan perayaan Tri Hari Suci dan Paskah 2025. Pengamanan ini meliputi rangkaian ibadah dari Kamis Putih hingga Sabtu Santo, berpusat di 9.001 gereja di NTT, dengan 359 gereja menjadi prioritas utama. Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setyono, memimpin apel gelar pasukan Operasi Semana Santa Turangga 2025 di Lapangan Polda NTT pada Selasa, 15 April 2025, menyatakan kesiapan pasukan dalam mengamankan perayaan Paskah tahun ini.
Operasi Semana Santa Turangga 2025 berlangsung selama 15 hari, mulai 16 April hingga 30 April 2025. Pengamanan melibatkan tidak hanya personel kepolisian, tetapi juga TNI, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya. Tujuan utama operasi ini adalah memastikan seluruh rangkaian ibadah dan perayaan Paskah berjalan aman, nyaman, tertib, dan kondusif. Wakapolda menekankan pentingnya pelaksanaan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari sterilisasi tempat ibadah hingga pengamanan selama ibadah berlangsung.
Wilayah hukum Polres Flores Timur menjadi pusat keramaian perayaan Semana Santa, dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. Tahun lalu, lebih dari 4.000 orang, termasuk wisatawan domestik dan mancanegara, berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Pihak kepolisian memprediksi jumlah peserta akan meningkat pada tahun ini, mengingat kehadiran pengunjung dari berbagai negara seperti Vatikan, Roma, Timor Leste, dan Portugal.
Pengamanan Terintegrasi dan Menyeluruh
Pengamanan Paskah 2025 di NTT melibatkan strategi terintegrasi dan menyeluruh. Selain pengamanan di darat, pengamanan di laut juga dilakukan oleh Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) dengan mengerahkan 87 personel khusus dan beberapa kapal patroli. Hal ini untuk mengamankan tradisi keagamaan masyarakat, seperti kirab Patung Bunda Maria yang melintasi daratan dan perairan.
Wakapolda Brigjen Pol. Awi Setyono menegaskan, "Tujuan utamanya adalah untuk memastikan seluruh rangkaian ibadah dan perayaan Paskah dapat berlangsung dengan aman, nyaman, tertib, dan kondusif." Beliau juga menekankan pentingnya kerjasama antar instansi dan kesiapan personel dalam menghadapi potensi kerumunan massa yang besar.
Dengan jumlah personel yang signifikan dan strategi pengamanan terintegrasi, Polda NTT berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh umat Kristiani yang merayakan Paskah di NTT. Pengamanan yang ketat ini diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban selama perayaan berlangsung.
Fokus Pengamanan di Gereja dan Pusat Keramaian
Sebanyak 9.001 gereja di NTT menjadi fokus pengamanan dalam Operasi Semana Santa Turangga 2025. Dari jumlah tersebut, 359 gereja ditetapkan sebagai prioritas utama karena berbagai pertimbangan, seperti lokasi, jumlah jemaat, dan potensi kerawanan. Pengamanan di gereja-gereja ini akan dilakukan secara ketat dan intensif, baik sebelum, selama, maupun setelah ibadah berlangsung.
Selain gereja, pusat-pusat keramaian juga menjadi perhatian utama dalam operasi pengamanan ini. Polisi akan meningkatkan patroli dan pengawasan di lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga ketertiban umum.
Wakapolda juga mengingatkan seluruh personel untuk senantiasa bersikap humanis dan profesional dalam menjalankan tugas. Penting untuk menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan persiapan yang matang dan strategi pengamanan yang terintegrasi, Polda NTT optimistis dapat mengamankan perayaan Paskah 2025 di NTT dengan aman dan lancar.
"Kami berharap seluruh rangkaian ibadah dan perayaan Paskah dapat berjalan dengan aman dan kondusif," ujar Brigjen Pol. Awi Setyono.