Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Usut Penembakan Terduga Tawuran di Medan
Polda Sumut membentuk tim khusus untuk menyelidiki penembakan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan terhadap terduga pelaku tawuran di Medan, Sumatera Utara, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Sebuah insiden penembakan yang menewaskan seorang remaja dalam sebuah tawuran di Medan, Sumatera Utara, telah memicu pembentukan tim khusus oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara. Peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari (4/5) tersebut melibatkan Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, yang menembak seorang terduga pelaku tawuran. Tim khusus ini dibentuk untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, mengumumkan pembentukan tim tersebut pada Senin (5/5) di Medan. Tim yang diketuai oleh Irwasda, melibatkan Propam, Krimum, dan Labfor, akan menyelidiki tindakan Kapolres Belawan secara menyeluruh. Pembentukan tim ini merupakan langkah untuk memastikan apakah tindakan penembakan yang dilakukan oleh Kapolres tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Kapolda Sumut juga menyatakan bahwa kasus ini telah dilaporkan ke Mabes Polri. Pihaknya meminta persetujuan untuk menonaktifkan sementara Kapolres Belawan agar proses penyelidikan dapat berjalan objektif dan tidak mengganggu pelayanan kepolisian. "Biar diperiksa dulu, agar tidak mengganggu pelayanan, karena ini kita transparan. Ini demi transparansi, kami tidak akan main-main dengan penegakan hukum. Kalau dia salah kita tindak, kalau dia betul, kita sampaikan," tegas Kapolda Sumut.
Kronologi Penembakan dan Tawuran
Insiden bermula dari tawuran antar kampung di Kecamatan Medan Labuhan yang berlanjut hingga ke jalan tol. Kapolres Pelabuhan Belawan, saat melintas di jalan tol, menyaksikan adanya pelemparan ke beberapa kendaraan yang sedang melintas. Ia kemudian turun tangan untuk melerai tawuran tersebut.
Namun, upaya Kapolres untuk melerai tawuran tersebut dihadang oleh massa. Dalam keadaan tersebut, Kapolres mengambil tindakan diskresi dengan menembak kerumunan massa. Akibatnya, seorang remaja berinisial MS meninggal dunia, sementara satu lainnya, berinisial B, mengalami luka serius dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kapolda Sumut menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya MS.
Sebelum insiden penembakan, Polres Pelabuhan Belawan telah mengamankan 20 orang yang diduga terlibat dalam penghadangan dan tawuran tersebut. Dari jumlah tersebut, 14 orang dinyatakan positif menggunakan ganja.
Penyelidikan dan Transparansi
Polda Sumut menegaskan komitmennya untuk memastikan proses penyelidikan berjalan transparan dan objektif. Pembentukan tim khusus dan pelaporan ke Mabes Polri menunjukkan keseriusan Polda Sumut dalam mengungkap fakta sebenarnya terkait insiden penembakan ini. Hasil penyelidikan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Proses penonaktifan sementara Kapolres Pelabuhan Belawan juga menunjukkan komitmen Polda Sumut dalam menegakkan hukum dan memastikan tidak ada intervensi yang menghambat proses penyelidikan. Langkah ini bertujuan untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan terkait penggunaan kekuatan oleh aparat penegak hukum dalam menghadapi situasi tawuran. Proses penyelidikan yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Polda Sumut berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara adil dan transparan, serta memberikan sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku jika ditemukan pelanggaran.