Polres Bangka Barat Berikan Pembinaan Rohani dan Mental pada 31 Tahanan
Kepolisian Resor Bangka Barat memberikan pembinaan rohani dan mental kepada 31 tahanan untuk memperkuat mental dan spiritual mereka serta mencegah pengulangan kesalahan di masa depan.
Kepolisian Resor (Polres) Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menyelenggarakan pembinaan rohani dan mental bagi 31 tahanan di ruang tahanan Mapolres. Kegiatan ini dilakukan pada Rabu, 30 April 2024, sebagai upaya untuk memperkuat mental dan spiritual para tahanan selama menjalani proses hukum. Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menjelaskan bahwa pembinaan ini merupakan bentuk kepedulian dan bagian dari pembinaan keagamaan bagi para tahanan.
"Pembinaan dengan memberikan siraman rohani ini merupakan salah satu upaya kita untuk membantu menguatkan mental dan spiritual para tahanan dalam menjalani proses hukum," ungkap Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha di Mentok, Rabu. Kapolres berharap agar pembinaan ini tidak hanya memberikan hukuman fisik, tetapi juga bekal rohani sehingga para tahanan dapat kembali ke masyarakat dengan semangat baru dan terhindar dari kesalahan serupa di kemudian hari.
Siraman rohani disampaikan oleh Ustadz Mukhtar dengan tema "Selalulah Bersyukur". Ustadz Mukhtar menekankan pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya agar terhindar dari masalah hukum. Pembinaan ini bertujuan agar para tahanan dapat lebih tabah, sabar, dan bertobat.
Pentingnya Pembinaan Rohani dan Mental bagi Tahanan
Kegiatan pembinaan rohani dan mental ini dianggap sangat penting oleh Polres Bangka Barat. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa kekuatan spiritual dapat membantu para tahanan menghadapi masa penahanan dan merenungkan kesalahan yang telah dilakukan. Dengan bekal rohani yang kuat, diharapkan para tahanan dapat memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman.
Ustadz Mukhtar dalam ceramahnya memberikan penekanan pada pentingnya mencari nafkah halal. Beliau mengingatkan para tahanan agar tidak terburu-buru dalam mencari kekayaan dan menghindari tindakan melanggar hukum. Pesan moral ini diharapkan dapat menjadi pedoman hidup bagi para tahanan setelah mereka kembali ke masyarakat.
Selain itu, Ustadz Mukhtar juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah SWT dan sesama manusia. Hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia dianggap sebagai kunci untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan menghindari perbuatan tercela.
Harapan Setelah Pembinaan
Diharapkan, melalui pembinaan rohani dan mental ini, para tahanan dapat memperoleh kekuatan batin untuk menghadapi masa depan. Mereka diharapkan dapat merenungkan kesalahan yang telah diperbuat, bertaubat, dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pembinaan ini juga diharapkan dapat membantu mereka untuk kembali berintegrasi dengan masyarakat dengan lebih baik setelah bebas nanti.
Polres Bangka Barat berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan kepada para tahanan, tidak hanya pembinaan fisik, tetapi juga pembinaan mental dan spiritual. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif di ruang tahanan dan membantu para tahanan untuk memperbaiki diri.
Dengan adanya pembinaan rohani dan mental ini, diharapkan para tahanan dapat menjalani masa penahanan dengan lebih tenang dan bijak. Mereka juga diharapkan dapat mengambil hikmah dari pengalaman yang mereka alami dan menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Semoga setelah bebas nanti, mereka dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
- Pembinaan rohani dan mental diberikan kepada 31 tahanan di Polres Bangka Barat.
- Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha.
- Ustadz Mukhtar menyampaikan ceramah dengan tema "Selalulah Bersyukur".
- Pembinaan bertujuan untuk memperkuat mental dan spiritual tahanan serta mencegah pengulangan kesalahan.