Polres Tulungagung Evaluasi Lonjakan Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2025
Polres Tulungagung mencatat peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas selama Lebaran 2025, terutama di lima titik rawan, dan tengah melakukan evaluasi untuk persiapan arus balik dan mudik mendatang.
Tulungagung, Jawa Timur, 10 April 2025 - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung mencatat peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Semeru 2025. Dari data yang dihimpun, tercatat 19 kasus kecelakaan terjadi antara tanggal 22 Maret hingga 8 April 2025. Peningkatan ini dibandingkan tahun lalu yang hanya mencatat 18 kasus kecelakaan. Kasus kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan 46 lainnya mengalami luka ringan.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, menjelaskan bahwa lonjakan kasus kecelakaan ini diduga berkaitan dengan peningkatan volume kendaraan selama libur Lebaran. Kepadatan lalu lintas terpantau di sejumlah titik rawan yang menjadi perhatian petugas. Meskipun terjadi peningkatan, AKP Taufik menyatakan angka kecelakaan masih tergolong rendah.
"Memang ada sedikit peningkatan dari sisi jumlah kasus maupun korban jiwa, tapi secara umum angka ini masih tergolong rendah," ungkap AKP Taufik dalam keterangannya di Tulungagung, Kamis.
Lima Titik Rawan Kecelakaan di Tulungagung
AKP Taufik merinci lima lokasi yang menjadi titik rawan kecelakaan atau "trouble spot" selama periode tersebut. Kelima lokasi tersebut adalah simpang tiga Jalur Lintas Selatan (JLS), simpang tiga Bandung, simpang tiga Jetaan, simpang empat Cuiri, dan jalan raya Ngantru. Mayoritas kecelakaan terjadi di wilayah perkotaan, namun tiga korban jiwa semuanya berasal dari kecelakaan di wilayah pinggiran.
"Mayoritas kecelakaan terjadi di wilayah perkotaan, namun untuk tiga korban jiwa, seluruhnya terjadi di wilayah pinggiran," ujarnya menambahkan.
AKP Taufik juga mencatat adanya pergeseran titik kepadatan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, kepadatan lalu lintas terkonsentrasi di sekitar Jembatan Lembu Peteng dan Jembatan Ngujang 1. Namun, pada tahun 2025, kepadatan bergeser ke simpang tiga Jetaan dan simpang empat Cuiri.
Pergeseran ini, menurut AKP Taufik, disebabkan oleh banyaknya pengendara yang memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di pusat kota. "Namun justru kepadatan berpindah ke simpang Jetaan dan Cuiri," katanya.
Evaluasi dan Pemetaan Ulang Titik Rawan
Menanggapi lonjakan kasus kecelakaan ini, Polres Tulungagung akan melakukan evaluasi dan pemetaan ulang titik rawan kecelakaan. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan pengamanan arus balik dan kegiatan mudik pada masa libur keagamaan mendatang. Harapannya, dengan adanya evaluasi dan pemetaan ulang ini, dapat meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di masa mendatang.
Polres Tulungagung juga akan meningkatkan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan berkendara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan.
Data kecelakaan selama Operasi Ketupat Semeru 2025 menunjukkan peningkatan jumlah kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun angka tersebut masih tergolong rendah, namun Polres Tulungagung tetap melakukan evaluasi dan antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang. Langkah-langkah yang akan diambil meliputi pemetaan ulang titik rawan, peningkatan patroli, dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas.