Potensi Penumpang Pelabuhan Sampit Meningkat 15 Persen saat Mudik Lebaran 2025
KSOP Sampit memprediksi peningkatan penumpang Pelabuhan Sampit hingga 15 persen selama arus mudik Lebaran 2025, meskipun jumlah armada terbatas dan adanya alternatif transportasi lain.
Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah, diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah penumpang yang signifikan selama periode mudik Lebaran 1446 Hijriah. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit memperkirakan kenaikan sekitar 10 hingga 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas III Sampit, Gusti Muchlis, pada Selasa, 11 Maret 2025.
Periode arus mudik Lebaran tahun ini berlangsung selama 20 hari, mulai 21 Maret hingga 8 April 2025, lebih singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 30 hari. Meskipun demikian, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk rapat koordinasi dan pembentukan posko terpadu yang melibatkan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik.
Meskipun potensi penumpang di Pelabuhan Sampit tinggi, keterbatasan jumlah armada menjadi kendala. Hal ini berpotensi mendorong masyarakat untuk menggunakan pelabuhan lain, seperti Pelabuhan Kumai yang memiliki lebih banyak armada dan frekuensi keberangkatan. Faktor cuaca ekstrem juga menjadi pertimbangan, sehingga diharapkan kondisi cuaca tetap aman selama periode mudik.
Potensi Penumpang dan Tantangan di Pelabuhan Sampit
Gusti Muchlis menjelaskan bahwa potensi penumpang di Pelabuhan Sampit cukup besar. Namun, terbatasnya jumlah armada dan adanya alternatif transportasi lain seperti jalur udara melalui Bandara Haji Asan Sampit, Bandara Iskandar Pangkalan Bun, atau Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, diperkirakan akan mempengaruhi jumlah penumpang yang signifikan melalui Pelabuhan Sampit. Meskipun demikian, pengawasan dan penyelenggaraan angkutan Lebaran di Pelabuhan Sampit tetap dilakukan secara ketat sesuai aturan yang berlaku.
Berdasarkan data tahun sebelumnya, jumlah penumpang Pelabuhan Sampit pada arus mudik Lebaran 2024 mencapai sekitar 9.800 orang. Dengan prediksi kenaikan 15 persen, maka diperkirakan akan ada penambahan sekitar 1.500 penumpang pada Lebaran 2025. Untuk memastikan kelancaran arus mudik, KSOP Sampit telah berkoordinasi dengan operator pelayaran seperti PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama yang melayani rute Sampit-Semarang dan Sampit-Surabaya.
PT Pelni akan mengoperasikan tiga kapal, yaitu KM Lawit, KM Kelimutu, dan KM Leuser. Selain itu, PT Pelni juga akan melayani program mudik gratis dengan kuota 500 penumpang pada 24 Maret dan mudik gratis bersama Kementerian Perhubungan dengan kuota 300 penumpang pada 28 Maret, keduanya menuju Semarang.
Upaya Keamanan dan Keselamatan Penumpang
KSOP Sampit telah melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan dan kelayakan armada kapal untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan alat-alat keselamatan di kapal agar sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan. "Jadi kami sudah ada satu kapal untuk melakukan uji petik memastikan alat-alat keselamatan di kapal itu memenuhi standar keamanan. Ini penting demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan penumpang," tegas Gusti Muchlis.
Koordinasi yang baik antara KSOP Sampit dengan operator pelayaran dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Sampit. Meskipun terdapat kendala seperti keterbatasan armada dan alternatif transportasi lain, upaya maksimal terus dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik.
Meskipun potensi peningkatan jumlah penumpang cukup tinggi, berbagai faktor seperti keterbatasan armada dan alternatif transportasi lain perlu dipertimbangkan. Namun, kesiapan dan pengawasan ketat dari KSOP Sampit diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang selama perjalanan mudik Lebaran.