PPIH Surabaya Berangkatkan 18.975 Calon Haji Gelombang Pertama
PPIH Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 18.975 calon haji dalam 50 kloter pada gelombang pertama menuju Tanah Suci, dengan perbedaan prosedur antara gelombang pertama dan kedua.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 18.975 calon haji menuju Tanah Suci. Keberangkatan ini merupakan bagian dari gelombang pertama, yang mencakup 50 kloter dari total 36.845 calon haji yang terdaftar. Proses keberangkatan dimulai dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya menuju Bandara Internasional Juanda, dengan jadwal keberangkatan yang telah ditentukan.
Perbedaan signifikan terlihat antara gelombang pertama dan kedua. Menurut Pelaksana Harian Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, jamaah gelombang pertama turun di Madinah, tepatnya di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz. Sebaliknya, jamaah gelombang kedua akan langsung mendarat di Jeddah. Hal ini mempengaruhi pelaksanaan ibadah umrah bagi para jamaah.
Selain perbedaan lokasi pendaratan, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan ibadah umrah. Jamaah gelombang kedua diwajibkan mengenakan pakaian ihram sejak berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya dan saat pesawat melintasi wilayah Yalamlam untuk mengambil miqat. Mereka akan melaksanakan umrah wajib dengan skema haji Tamattu sebelum menunaikan ibadah haji. Sementara itu, lima calon haji masih dirawat di RS Haji Surabaya sebelum keberangkatan, namun empat di antaranya telah dinyatakan pulih dan menunggu keberangkatan pada kloter selanjutnya.
Gelombang Pertama dan Kedua: Perbedaan Prosedur dan Persiapan
PPIH Embarkasi Surabaya telah berhasil memberangkatkan 50 kloter jamaah haji pada gelombang pertama, mencakup 18.975 calon haji. Namun, masih ada lima calon haji yang dirawat di RS Haji Surabaya hingga akhir pemberangkatan gelombang pertama. Meskipun demikian, empat dari lima calon haji tersebut telah dinyatakan sembuh dan akan diberangkatkan pada kloter berikutnya.
Perbedaan utama antara gelombang pertama dan kedua terletak pada lokasi pendaratan dan pelaksanaan umrah. Gelombang pertama mendarat di Madinah, sementara gelombang kedua langsung ke Jeddah. Jamaah gelombang kedua juga memiliki kewajiban mengenakan pakaian ihram sejak keberangkatan dari Asrama Haji dan saat pesawat melewati wilayah Yalamlam untuk mengambil miqat, serta melaksanakan umrah wajib dengan skema haji Tamattu sebelum ibadah haji utama.
Pihak PPIH juga menyampaikan permohonan maaf atas perubahan jadwal keberangkatan yang berbasis syarikah, yang berdampak pada mental calon haji. Mereka memastikan bahwa seluruh calon haji yang keberangkatannya tertunda akan tetap diberangkatkan tahun ini, asalkan memenuhi syarat administrasi.
Penundaan Keberangkatan dan Persiapan Mental Jamaah
Terdapat penundaan keberangkatan bagi beberapa calon haji akibat perubahan jadwal berdasarkan kloter berbasis syarikah. Hal ini menimbulkan dampak pada mental para calon haji dan keluarga mereka. Oleh karena itu, PPIH Embarkasi Surabaya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Meskipun demikian, PPIH memastikan bahwa semua calon haji yang tertunda keberangkatannya akan tetap diberangkatkan pada tahun ini, selama mereka memenuhi persyaratan administrasi. Pihak PPIH mengimbau agar para calon haji tetap bersabar dan mengingat bahwa ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang membutuhkan keikhlasan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai kondisi.
Sugiyo menekankan pentingnya niat yang kuat dan keikhlasan dalam menghadapi perubahan jadwal. Ia berharap para calon haji dapat tetap fokus pada tujuan utama ibadah haji dan menerima segala kondisi yang ada dengan lapang dada. Perubahan jadwal ini, meskipun menimbulkan kekhawatiran, tidak akan menghalangi keberangkatan para calon haji yang telah memenuhi persyaratan.
Meskipun ada beberapa kendala, PPIH berkomitmen untuk memastikan kelancaran keberangkatan seluruh calon haji. Mereka terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan memastikan semua jamaah dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.
Kesimpulan: PPIH Surabaya telah berhasil memberangkatkan sebagian besar calon haji gelombang pertama, meskipun ada beberapa kendala dan penundaan. Pihak PPIH berkomitmen untuk memastikan semua calon haji dapat berangkat dan menunaikan ibadah haji dengan lancar.