Prabowo Panggil Airlangga, Sri Mulyani, dan Luhut Bahas Anjloknya IHSG
Presiden Prabowo Subianto memanggil Menko Airlangga, Menkeu Sri Mulyani, dan Luhut Pandjaitan untuk membahas penurunan tajam IHSG yang menyebabkan penghentian sementara perdagangan.
Jakarta, 19 Maret 2024 - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat mendadak di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu sore. Rapat tersebut menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Pemanggilan tiga pejabat penting ini diduga kuat berkaitan dengan penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt pada perdagangan Selasa (18 Maret).
Penurunan IHSG yang signifikan tersebut telah menjadi perhatian serius pemerintah. Anjloknya IHSG hingga lebih dari 5 persen memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian nasional. Pertemuan darurat ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi situasi tersebut dan memulihkan kepercayaan pasar.
Ketiga menteri tersebut tiba di Istana Kepresidenan secara terpisah. Kehadiran mereka di tengah situasi pasar yang bergejolak semakin menguatkan dugaan bahwa rapat tersebut membahas strategi pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi yang tengah melanda.
Penjelasan Singkat dari Para Menteri
Menko Airlangga, yang tiba pertama kali, memberikan pernyataan singkat kepada media. "Ini kan ada DEN, kita mendengarkan DEN," ujarnya singkat. Ia enggan memberikan detail lebih lanjut mengenai isi rapat, hanya menyatakan bahwa mereka akan mendengarkan masukan dari Dewan Ekonomi Nasional.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba tak lama setelah Airlangga. Namun, ia memilih untuk tidak memberikan komentar apa pun kepada awak media dan hanya tersenyum ramah. Sikap serupa juga ditunjukkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan, "Nanti selesai rapat. Selesai ini ya," saat ditanya mengenai topik yang akan dibahas.
Kerahasiaan yang menyelimuti rapat tersebut semakin meningkatkan spekulasi publik mengenai langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi penurunan IHSG. Keengganan para menteri untuk memberikan informasi detail menimbulkan berbagai pertanyaan dan interpretasi.
Dampak Penurunan IHSG
Penurunan IHSG pada perdagangan Selasa (18 Maret) memang cukup signifikan. Pada penutupan sesi I, IHSG tercatat melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08. Indeks LQ45 juga mengalami penurunan yang cukup tajam, yaitu 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08. Situasi ini semakin memburuk pada penutupan perdagangan sesi II, dengan IHSG ditutup melemah 248,56 poin atau 3,84 persen ke posisi 6.223,39, dan LQ45 turun 20,34 poin atau 2,79 persen ke posisi 709,01.
BEI terpaksa memberlakukan trading halt pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) sebagai respons terhadap penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5 persen. Langkah ini diambil untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi investor dan menjaga stabilitas pasar.
Pertemuan darurat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif untuk mengatasi penurunan IHSG dan memulihkan kepercayaan investor. Publik menantikan hasil dari rapat tersebut dan langkah-langkah konkret yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini.
Ke depan, transparansi dan komunikasi yang efektif dari pemerintah sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar dan mencegah kepanikan di kalangan investor. Pemerintah perlu menyampaikan secara jelas langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi penurunan IHSG dan memulihkan kepercayaan pasar.