Presiden Prabowo Mulai Lawatan ke Timur Tengah, Konsultasi Geopolitik hingga Teken Kesepakatan Strategis
Presiden Prabowo Subianto memulai lawatan ke lima negara Timur Tengah, meliputi konsultasi geopolitik, kunjungan kenegaraan, dan penandatanganan kesepakatan strategis.
Presiden Prabowo Subianto memulai perjalanan diplomatiknya ke Timur Tengah pada Rabu dini hari, 09 April 2024. Keberangkatan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menandai dimulainya lawatan ke lima negara: Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania. Tujuan lawatan ini beragam, mulai dari konsultasi terkait situasi di Gaza hingga kunjungan kenegaraan dan penandatanganan kesepakatan strategis. Pesawat Kepresidenan PK-GRD mengangkut Presiden Prabowo dan rombongan terbatas, termasuk Menteri Luar Negeri dan Sekretaris Kabinet.
Lawatan ini diawali dengan kunjungan ke Abu Dhabi, UEA, untuk bertemu Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ). Pertemuan ini difokuskan pada konsultasi dan pertukaran pikiran mengenai perkembangan geopolitik dan geoekonomi global terkini. "Pertama, saya akan ke Abu Dhabi, UEA, untuk bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) untuk melakukan konsultasi tukar-menukar pikiran tentang perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia sekarang-sekarang," ungkap Presiden Prabowo dalam jumpa pers sebelum keberangkatan.
Setelah UEA, agenda Presiden Prabowo berlanjut ke Turki. Kunjungan kenegaraan ini merupakan balasan atas kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia beberapa waktu lalu. Selain kunjungan kenegaraan di Ankara, Presiden Prabowo juga dijadwalkan menghadiri Antalya Diplomatic Forum di Antalya, Turki, bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia dan melanjutkan konsultasi dengan Presiden Erdogan mengenai kerja sama di berbagai bidang, termasuk geopolitik, geoekonomi, industri, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan.
Konsultasi dan Kerja Sama Bilateral
Di Mesir, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada 12 April untuk melakukan konsultasi. Selanjutnya, lawatan berlanjut ke Qatar untuk kunjungan kenegaraan dan finalisasi kesepakatan strategis antara Indonesia dan Qatar, termasuk penandatanganan berbagai perjanjian. "Dari Kairo, saya akan terbang ke Doha, Qatar, melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara," jelas Presiden Prabowo.
Rangkaian lawatan ini ditutup dengan kunjungan ke Jordania untuk bertemu Raja Abdullah II bin Al-Hussein. Konsultasi dengan Raja Jordania akan menjadi agenda utama kunjungan ini. Meskipun rombongan utama terbatas, beberapa menteri telah berangkat lebih dulu ke negara-negara tujuan untuk mempersiapkan kedatangan Presiden Prabowo dan bergabung dalam delegasi.
Keberangkatan Presiden Prabowo dilepas oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Lanud Halim Perdanakusuma. Sejumlah pejabat negara lainnya turut hadir, termasuk Wakil Ketua DPR, Menteri Sekretaris Negara, Wakil Menteri Pertanian, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Panglima TNI, dan Kapolri.
Tujuan Strategis Lawatan ke Timur Tengah
Lawatan Presiden Prabowo ke Timur Tengah ini memiliki tujuan strategis yang luas. Selain memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara kunci di kawasan tersebut, kunjungan ini juga bertujuan untuk membahas isu-isu geopolitik dan geoekonomi global yang signifikan bagi Indonesia. Konsultasi dengan para pemimpin negara Timur Tengah diharapkan dapat memberikan wawasan dan perspektif yang berharga bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
Kunjungan kenegaraan dan penandatanganan kesepakatan strategis dengan Qatar menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di Timur Tengah. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan peran dan pengaruhnya di kancah internasional.
Secara keseluruhan, lawatan Presiden Prabowo ke Timur Tengah ini merupakan langkah penting dalam diplomasi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral, membahas isu-isu global, dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Presiden Prabowo didampingi oleh delegasi terbatas, namun beberapa menteri telah berangkat lebih dulu untuk mempersiapkan kedatangan Presiden dan bergabung dengan rombongan di negara tujuan masing-masing. Hal ini menunjukkan keseriusan dan persiapan matang yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk lawatan penting ini.