Produksi Kerupuk Rambak Tulungagung Melonjak Jelang Lebaran: Tembus 200 Persen!
Jelang Lebaran 2025, produksi kerupuk rambak di Tulungagung meningkat hingga 200 persen, memenuhi permintaan lokal dan luar daerah dengan harga tetap.
Produksi kerupuk rambak di Tulungagung, Jawa Timur, meningkat signifikan menjelang Lebaran 2025. Peningkatan ini terutama terlihat di Kelurahan Sembung, sentra industri kerupuk rambak Tulungagung. Permintaan yang melonjak memaksa para produsen meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen lokal dan luar daerah.
Salah satu produsen, UD Intan Jaya, melaporkan peningkatan produksi hingga 200 persen dibandingkan hari biasa. Pemilik UD Intan Jaya, H. Waluyo, menjelaskan bahwa jika biasanya mereka mengolah 500 kilogram bahan baku per hari, kini menjadi 1000 kilogram. Meskipun demikian, peningkatan ini masih terbilang landai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana lonjakan produksi bisa mencapai 300 persen atau lebih.
H. Waluyo berharap lonjakan permintaan akan terus berlanjut hingga mendekati hari raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada akhir Maret. Sejak awal Ramadhan, UD Intan Jaya telah memproduksi lebih dari 150 kuintal kerupuk rambak untuk memenuhi permintaan yang membludak.
Produksi Meningkat, Harga Tetap Stabil
Menariknya, meskipun permintaan meningkat drastis, UD Intan Jaya tidak melakukan penyesuaian harga. Harga kerupuk rambak sapi tetap dibanderol Rp115.000 per kilogram, dan kerupuk rambak kerbau Rp185.000 per kilogram. Produk mentah dijual sedikit lebih murah, dengan selisih sekitar Rp5.000 per kilogram. Hal ini menunjukkan komitmen UD Intan Jaya untuk tetap menjaga daya beli konsumen di tengah peningkatan permintaan.
Bahan baku utama kerupuk rambak, yaitu kulit sapi dan kerbau, didatangkan dari luar Pulau Jawa, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pasokan bahan baku tahun ini terbilang lancar tanpa kendala berarti. Hal ini turut menunjang kelancaran produksi dan pemenuhan permintaan pasar.
UD Intan Jaya memastikan bahwa pengiriman pesanan dari luar kota telah dilakukan lebih awal. Saat ini, fokus produksi diarahkan untuk memenuhi permintaan pasar lokal terlebih dahulu. Strategi ini menunjukkan perencanaan yang matang dalam mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Lebaran.
Keunggulan Kerupuk Rambak Tulungagung
H. Waluyo menjelaskan bahwa keunggulan kerupuk rambak Tulungagung terletak pada proses pengolahannya yang masih tradisional. Mereka tidak menggunakan bahan tambahan berbahaya, sehingga menghasilkan rasa gurih dan tekstur yang khas. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, baik lokal maupun luar daerah.
"Banyak pelanggan dari luar kota yang mengakui kualitas rambak Tulungagung lebih unggul, terutama dari segi rasa dan kerenyahan," ungkap H. Waluyo. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk menjadi kunci keberhasilan UD Intan Jaya dalam mempertahankan pasar dan menghadapi peningkatan permintaan menjelang Lebaran.
Secara keseluruhan, peningkatan produksi kerupuk rambak di Tulungagung menjelang Lebaran 2025 menunjukkan geliat ekonomi lokal yang positif. Keberhasilan UD Intan Jaya dalam memenuhi permintaan pasar dengan harga tetap, serta kualitas produk yang terjaga, menjadi contoh keberhasilan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menghadapi tantangan pasar.
Peningkatan produksi ini juga menunjukkan tingginya permintaan kerupuk rambak sebagai makanan khas Lebaran di Tulungagung dan sekitarnya. Hal ini menjadi bukti bahwa produk tradisional masih memiliki daya saing dan mampu bertahan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.