PRT di Grogol Dianiaya Anak Majikan, Alami Luka Sayat dan Lebam
Seorang pekerja rumah tangga (PRT) di Grogol, Jakarta Barat mengalami penganiayaan oleh anak majikannya yang mengakibatkan luka sayat di tangan dan lebam di wajah; polisi telah membawa pelaku untuk diperiksa.
Seorang pekerja rumah tangga (PRT) mengalami penganiayaan yang cukup serius di Grogol, Jakarta Barat. Korban, seorang wanita berinisial I, mengalami luka sayat di tangan kiri akibat disayat pisau cutter oleh anak majikannya, seorang wanita berinisial F. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu siang di kawasan Pasar Grogol.
Menurut keterangan paman korban, Ali, keponakannya telah bekerja selama lebih dari dua tahun di rumah pelaku. Insiden bermula saat korban diminta majikannya untuk memijat anaknya yang masuk angin. Namun, tiba-tiba anak majikan tersebut marah-marah dan langsung menyerang korban. "Tiba-tiba, pelaku datang terus maki-maki keponakan saya, bilang katanya anak-anaknya maling begitu," ujar Ali kepada wartawan di Polsek Grogol.
Akibat penganiayaan tersebut, I mengalami luka sayat cukup dalam di tangan kiri dan memar serta terdapat cakaran di wajahnya. Setelah kejadian, korban bersama keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Grogol Petamburan. Saat membuat laporan, korban terlihat kesakitan dan berusaha menutupi lukanya dengan kain.
Ali menduga pelaku memiliki gangguan kesehatan mental. "Emang kurang waras lah, saya minta keadilan lah, sekarang lagi divisum ke RS Tarakan," katanya. Pihak kepolisian kemudian membawa pelaku ke Mapolsek Grogol untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Saat digiring, pelaku terlihat berusaha menutupi wajahnya.
Kasus penganiayaan PRT ini menyoroti pentingnya perlindungan bagi pekerja rumah tangga dan perlunya penanganan serius terhadap kasus kekerasan yang melibatkan gangguan kesehatan mental. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai dan melindungi hak-hak para PRT.
Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Informasi lebih lanjut akan segera diupdate setelah pihak kepolisian merilis hasil penyelidikan mereka. Proses visum di RS Tarakan juga akan menjadi bagian penting dalam mengungkap kronologi lengkap kejadian dan menentukan langkah hukum selanjutnya.