PT Timah Lepasliarkan 300 Bibit Kepiting di Perairan Kundur, Jaga Ekosistem dan Ekonomi Nelayan
PT Timah Tbk menunjukkan komitmen pelestarian lingkungan dengan melepaskan 300 bibit kepiting bakau di perairan Kundur, Kepulauan Riau, untuk menjaga populasi dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
PT Timah Tbk, perusahaan tambang timah terkemuka di Indonesia, baru-baru ini menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dengan melepaskanliarkan 300 ekor bibit kepiting bakau di perairan Kundur, Provinsi Kepulauan Riau. Aksi ini dilakukan pada Jumat, 7 Maret 2024, sebagai bagian dari program berkelanjutan perusahaan untuk menjaga ekosistem pesisir dan mendukung perekonomian nelayan setempat. Kegiatan ini melibatkan langsung nelayan Kundur dan mendapat sambutan positif dari mereka.
Menurut Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, program pelepasliaran kepiting ini merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk menjaga populasi kepiting bakau agar tidak punah. Kepiting bakau, selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. "Kepiting bakau memiliki nilai ekonomis serta banyak peminatnya, sehingga perusahaan berupaya menjaga populasi kepiting supaya makin banyak dan berkembang sehingga akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat nelayan," ujar Anggi Siahaan dalam keterangan persnya.
Lebih lanjut, Anggi menjelaskan bahwa pelepasliaran kepiting ini juga merupakan bagian dari upaya rehabilitasi ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove diketahui berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan pesisir, mencegah abrasi pantai, dan menyediakan habitat alami bagi berbagai biota laut, termasuk kepiting bakau. Dengan menjaga kelestarian ekosistem mangrove, PT Timah secara tidak langsung berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Upaya Pelestarian dan Peningkatan Ekonomi Nelayan
Program pelepasliaran kepiting bakau ini mendapat apresiasi tinggi dari nelayan setempat. Awang, salah satu nelayan Kundur, mengungkapkan rasa syukurnya atas program yang dijalankan PT Timah. "Kepiting memiliki nilai ekonomis dan cepat laku karena memang banyak peminatnya. Terima kasih PT Timah yang terus melakukan pelepasan kepiting sehingga saat ini populasinya cukup banyak," ujarnya. Hal senada juga disampaikan nelayan lainnya yang merasakan dampak positif dari meningkatnya populasi kepiting di wilayah tersebut.
PT Timah berharap program ini dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi nelayan Kundur. Dengan populasi kepiting yang terjaga, nelayan akan memiliki sumber daya laut yang lebih berlimpah dan berkelanjutan, sehingga pendapatan mereka pun dapat meningkat. Program ini juga sejalan dengan komitmen PT Timah untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Selain pelepasliaran kepiting, PT Timah juga aktif dalam berbagai program pelestarian lingkungan lainnya, seperti penanaman mangrove dan pembersihan pantai. Semua upaya ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar area operasionalnya. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberdayakan masyarakat.
Manfaat Ekologis dan Ekonomi dari Pelestarian Kepiting Bakau
Pelepasliaran kepiting bakau tidak hanya berdampak positif bagi nelayan, tetapi juga bagi ekosistem laut secara keseluruhan. Kepiting bakau berperan penting dalam menjaga keseimbangan rantai makanan di ekosistem mangrove. Mereka membantu mengontrol populasi organisme lain dan berkontribusi pada kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Dengan menjaga populasi kepiting bakau, PT Timah secara tidak langsung berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati di perairan Kundur.
Secara ekonomi, kepiting bakau merupakan sumber pendapatan penting bagi nelayan di Kundur. Meningkatnya populasi kepiting bakau akan meningkatkan pendapatan nelayan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini sejalan dengan tujuan PT Timah untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di wilayah operasionalnya. Program ini merupakan contoh nyata bagaimana perusahaan dapat menggabungkan komitmen lingkungan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PT Timah berharap program pelepasliaran kepiting bakau ini dapat menjadi model bagi perusahaan lain dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, perusahaan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen PT Timah ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberdayakan masyarakat.
Program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.