PT Timah Tenggelamkan 7.680 Terumbu Karang Buatan untuk Lestarikan Laut Bangka Belitung dan Kepri
PT Timah menunjukkan komitmen pelestarian lingkungan dengan menenggelamkan 7.680 terumbu karang buatan di perairan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, demi menjaga ekosistem laut dan mendorong wisata bahari.
PT Timah Tbk, perusahaan tambang timah terkemuka di Indonesia, telah menunjukkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan dengan menenggelamkan 7.680 unit terumbu karang buatan atau 'artificial reef' di perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Langkah ini diambil sebagai upaya menyeimbangkan kegiatan operasional perusahaan dengan pelestarian ekosistem laut di wilayah operasionalnya. Penenggelaman dilakukan pada Mei 2023, sebagai bagian dari program reklamasi laut yang lebih luas.
Menurut Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, penenggelaman terumbu karang buatan ini merupakan bagian dari inisiatif perusahaan untuk mendukung pemulihan ekosistem laut yang terdampak aktivitas pertambangan. "PT Timah tidak hanya menenggelamkan ribuan artificial reef, tetapi juga telah menenggelamkan sebanyak 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang di wilayah operasional perusahaan," jelas Anggi dalam keterangan persnya di Pangkalpinang.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selain penenggelaman terumbu karang buatan, PT Timah juga menjalankan program reklamasi laut lainnya, seperti restocking cumi, penanaman mangrove, dan pemasangan penahan abrasi. Semua upaya ini bertujuan untuk menjaga produktivitas ekosistem laut dan keberlanjutan pemanfaatannya oleh masyarakat pesisir.
Upaya Restorasi Ekosistem Laut
Terumbu karang buatan yang ditenggelamkan dirancang menyerupai struktur karang alami, sehingga diharapkan dapat dengan cepat menjadi habitat baru bagi berbagai spesies laut. Program ini, yang telah berjalan selama beberapa tahun, terus dikembangkan dan dievaluasi secara berkala. PT Timah melakukan pemantauan rutin untuk mengukur efektivitas artificial reef, termasuk pertumbuhan karang alami yang menempel dan kehadiran spesies ikan di sekitar area penenggelaman.
Selain fungsi ekologisnya, penenggelaman terumbu karang buatan juga diharapkan dapat mendorong pengembangan wisata bahari berbasis konservasi di masa depan. Dengan terumbu karang yang sehat dan beragam hayati, daerah tersebut berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.
Anggi menambahkan, "Melalui reklamasi laut, khususnya penenggelaman artificial reef, perusahaan berupaya untuk memastikan bahwa ekosistem laut tetap produktif dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat pesisir." Hal ini menunjukkan komitmen PT Timah untuk tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Program Reklamasi Laut Berkelanjutan
PT Timah menyadari pentingnya keseimbangan antara aktivitas pertambangan dan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan program reklamasi lautnya. Program ini tidak hanya fokus pada penenggelaman terumbu karang buatan, tetapi juga mencakup berbagai upaya lain untuk menjaga kesehatan ekosistem laut.
Beberapa program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah antara lain: restocking cumi untuk meningkatkan populasi cumi-cumi di perairan sekitar, penanaman mangrove untuk mencegah abrasi pantai dan melindungi garis pantai, serta pemasangan penahan abrasi untuk melindungi infrastruktur pesisir dari kerusakan akibat gelombang laut. Semua program ini saling berkaitan dan bertujuan untuk menciptakan ekosistem laut yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya tersebut, PT Timah berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan ini menjadi contoh baik bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor pertambangan untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Keberhasilan program ini akan terus dipantau dan dievaluasi secara berkala. Data pemantauan akan digunakan untuk menyempurnakan program dan memastikan keberlanjutan upaya pelestarian lingkungan laut di wilayah operasional PT Timah.
Program ini menunjukkan komitmen PT Timah terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Harapannya, langkah ini akan menginspirasi perusahaan lain untuk menerapkan praktik serupa demi menjaga kelestarian lingkungan Indonesia.